nusabali

Buleleng Dijatah Satu Mesin PCR

  • www.nusabali.com-buleleng-dijatah-satu-mesin-pcr

BNPB yang mengalokasikan tambahan dua mesin PCR untuk Provinsi Bali, satu unit di antaranya diberikan kepada Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Satu unit mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dijatah untuk Buleleng. Mesin pengujian virus Covid-19 itu merupakan satu dari dua unit yang diberikan kepada Provinsi Bali. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng pun telah menyiapkan ruangan dan juga Sumber Daya Manusia (SDM).

Bantuan mesin PCR yang akan diterima Buleleng itu, menurut Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, didapatkan saat mengikuti rapat online dengan BNPB pada pekan lalu. “Dari analisa kita di Buleleng cukup siap dari ruangan dan SDM memang analisanya itu dan sudah ditandatangani, tinggal menunggu saja,” jelas dia.

Sejauh ini Pemkab Buleleng akan menggunakan ruang di instalasi farmasi yang berlokasi di Jalan Serma Karma, Desa Baktiseraga Buleleng sebagai lab uji PCR. Dengan adanya alat PCR ini di Buleleng, Gugus Tugas Kabupaten tak perlu lagi mengirimkan speciment ke RSUP Sanglah. Hal tersebut juga dinilai lebih efektif dan efisien.

Namun hingga saat ini Gugus Tugas belum mendapatkan informasi detail terkait spesifikasi bantuan mesin PCR itu. Apakah sama dengan mesin di RSUP Sanglah yang satu hari dapat melakukan pengetesan 69 speciment atau lebih banyak. Penyiapan laporan juga akan disesuaikan dengan mesin yang datang nanti dan jumlah speciment yang akan diuji.

Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hingga Jumat (28/8) menunjukkan perkembangan lebih baik. Meski masih ada penambahan kasus konfirmasi baru sebanyak 11 kasus, namun jumlah kesembuhan pasien juga sangat tinggi sebanyak 17 orang.

Jumlah kasus konfirmasi kumulatif di Buleleng sebanyak 342 orang yang 333 orang diantaranya dinyatakan sembuh 4 orang meninggal dunia dan menyisakan 5 orang yang masih dirawat.

Wakil Ketua Gugus Tugas Kabupaten I Nyoman Sutjidra mengatakan secara epidemiologi Covid-19 di Buleleng masih landai karena masih dapat dikendalikan dengan kasus kesembuhan sangat besar. Hanya saja sejauh ini Buleleng masih belum bisa kembali ke zona hijau karena ada kasus kematian yang membuat masih bertahan di zona oranye. Terlebih dua dari empat korban Covid-19 masih berumur di bawah 40 tahun yang masih tergolong usia produktif. Padahal per Jumat kemarin tingkat kesembuhannya mencapai 97,36 persen.

“Tidak bisa prediksi, siapapun bisa kena, tergantung daya tahan tubuh, kalau menurun. asupan berkurang, kurang kena matahari bisa fatal, tetapi sejauh ini angka kematian masih rendah,” kata Wakil Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini.

Sutjidra mengatakan dari jumlah kasus kumulatif yang terjadi di Buleleng, hanya 6 persennya yang berpeluang menjadi fatal karena bergejala berat. Sedangkan 12 persen lainnya bergejala sedang dan ringan. Sisanya 82 persen merupakan kasus tanpa gejala, sehingga kesembuhan pasien sangat tinggi. Meski demikian Sutjidra kembali mewanti-wanti warganya, agar tidak mengendorkan penerapan protokol kesehatan. Kedisiplinan menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan merupakan kunci utama terbebas dari Covid-19 Buleleng yang peluang penularannya masih sangat tinggi.*k23

Komentar