nusabali

ASITA Bali Cek Kesiapan Hotel dan Objek Wisata di Karangasem

  • www.nusabali.com-asita-bali-cek-kesiapan-hotel-dan-objek-wisata-di-karangasem

Dari 213 hotel hanya 22 lolos verifikasi dan 11 objek wisata lolos verifikasi.

AMLAPURA, NusaBali

Sebanyak 30 travel agent yang tergabung dalam ASITA Bali melakukan kunjungan ke sejumlah hotel dan objek wisata di Karangasem, Jumat (28/8). Kunjungan yang dipimpin Ratna N Eko Soebrata ini untuk mengecek kesiapan menerima kunjungan wisatawan dan menjalankan tatanan era baru. Dari 213 hotel hanya 22 hotel lolos verifikasi dan dari 59 objek wisata hanya 11 objek wisata lolos verifikasi.

Rombongan ASITA Bali yang dipimpin Ratna N Eko Soebrata mengawali kunjungan di Objek Wisata Pantai Yehmalet, Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, selanjutnya ke Danau Yehmalet, Taman Harmoni Bukit Asah Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Objek Wisata Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Desa Wisata Tumbu, Museum Samsara di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Bukit Lempuyang di Desa Tri Buana, Kecamatan Abang, dan Puri Agung Karangasem. “Di Objek Wisata Pantai Yehmalet misalnya, tidak ada air. Perindang yang ada mati kekeringan,” ungkap Ratna N Eko Soebrata.

Hanya saja Ratna N Eko Soebrata belum bisa memberikan masukan terlalu banyak karena masih melanjutkan kunjungannya pada Sabtu (29/8) hari ini. “Nantilah, Sabtu, sambil makan siang, saya beri masukan yang perlu dibenahi di objek wisata dan hotel di Karangasem,” ungkap Ratna N Eko Soebrata. Kunjungan ASITA Bali dihadiri Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa dan Plt Kadis Pariwisata Karangasem I Putu Arnawa. Sementara Plt Kadis Pariwisata Karangasem, I Putu Arnawa, mengakui masih banyak kekurangan di objek wisata di saat tatanan era baru diberlakukan. “Ya di Objek Wisata Pantai Yehmalet memang belum tersedia air, perindang tidak disiram sehingga mati kepanasan. Ini masukan yang baik untuk perbaikan ke depan,” ungkap Putu Arnawa.

Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, mengungkapkan masukan dari ASITA Bali wajib dijalankan. Sebab ASITA Bali sebagai agen perjalanan untuk mempromosikan objek wisata di Karangasem kepada wisatawan asing. “Segala masukan dari ASITA Bali segera kami tindaklanjuti. Ke depan agar kerjasama yang lebih bersinergi terus berjalan,” ungkap Wayan Kariasa. *k16

Komentar