nusabali

Orang Tua Sakit, Anak Tujuh Tahun Diasuh Tetangga

  • www.nusabali.com-orang-tua-sakit-anak-tujuh-tahun-diasuh-tetangga

BANGLI, NusaBali
Seorang anak berusia tujuh tahun, Ni Wayan Pradnyani, sudah beberapa hari terakhir diasuh oleh tetangganya.

Anak asal Banjar Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli ini terpaksa tinggal di rumah tetangga karena sang ibu, Ni Wayan Desi Ariani, 27, dirawat di RSUD Klungkung. Sementara sang ayah, Komang Widana, 30, harus menjaga istrinya di rumah sakit Karena didiagnosa stroke dan hingga kini belum sadarkan diri.

Bendesa Adat Penarukan, I Nengah Reken, menuturkan pasangan suami istri (pasutri) Komang Widana dan Wayan Desi Ariani termasuk keluarga kurang mampu. Keluarga ini hanya mengandalkan penghasilan dari bekerja sebagai buruh angkut kayu. Komang Widana bekerja sebagai buruh pengangkut kayu yang penghasilannya tidak menentu. Sementara istri tidak memiliki pekerjaan tetap. “Sebagai buruh pengangkut kayu penghasilannya tidak tetap, kalau ada order baru bekerja itu pun penghasilannya hanya Rp 100 ribu per hari. Tentu penghasilan tersebut tidak mencukupi terlebih istri sakit-sakitan,” ungkapnya, Jumat (28/8).

Keluarga yang kini dirundung derita itu tinggal di sebuah pondok dengan ukuran 6 meter x 5 meter. Pondokan tersebut berdiri di lahan milik Nang Trem. Pasutri ini menempati lahan tersebut sekaligus mengelola lahan tegalan. Karena tidak memiliki lahan garapan, pasutri ini sudah sejak lima tahun diberikan lahan oleh Nang Trem untuk dikelola. “Mereka langsung tinggal di tegalan tersebut. Namun tegalan lebih banyak diisi rumput gajah,” sambungnya. Menurut Nengah Reken, Desi Ariani diketahui sudah sejak lama mengidap penyakit tekakan darah tinggi dan puncaknya enam hari yang lalu, badan sebelah kiri tidak dapat digerakkan. “Untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan yang bersangkutan langsung dilarikan ke RSUD Klungkung,” ujarnya.

Di sisi lain, anak semata wayang pasutri itu, Wayan Pradyani tinggal di rumah I Made Suandika yang juga Babinsa Desa Peninjoan. Pasca ditinggal menjaga istrinya, pakan ternak seekor sapi dan dua ekor babi diurus oleh Ni Ketut Kasturi yang merupakan istri dari I Made Suandika. “Warga kami yang membantu mengurus ternaknya. Ternak hasil ngadas kalau berhasil baru bagi hasil,” kata Nengah Reken. Bahkan untuk menjaga keamanan ternak setiap malam ada saja warga yang tidur di pondok. Karena keterbatasan ekonomi, Wayan Pradnyani tidak mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak. “Tadi mau langsung masuk sekolah dasar tapi usia belum memenuhi. Sedangkan kalau masuk TK tidak ada biaya. Tahun ajaran baru nanti mungkin sudah masuk sekolah dasar,” kata Ketut Kasturi. *esa

Komentar