nusabali

Abrasi, Kerangka Manusia Kembali Muncul

  • www.nusabali.com-abrasi-kerangka-manusia-kembali-muncul

Kerangka yang terkumpul sampai sekitar setengah karung plastik dengan diperkirakan mencapai seberat 4 kilogram.

Warga Yakini Kerangka Itu Eks Korban G30S PKI

NEGARA, NusaBali
Pasca ditemukan pertama kali, Rabu (5/10) sore lalu, sejumlah kerangka manusia diduga korban bekas kejadian G30S PKI, kembali ditemukan di lokasi abrasi Pantai Yehembang, Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Kerangka manusia yang kembali muncul itu, terkumpul sampai setengah karung plastik.

Berdasar informasi, Sabtu (8/10), temuan kerangka terbaru ini, masih sama di seputaran lokasi abrasi sebelah timur Setra Desa Pakraman Yehembang. Kerangka manusia itu ditemukan kembali secara bertahap sejak, Kamis (6/10) dan Jumat (8/10). Atas inisiatif warga sekitar, kerangka manusia itu secara bertahap dikumpulkan menjadi satu. Untuk kondisinya, kerangka yang terkumpul sampai sekitar setengah karung plastik dengan diperkirakan mencapai seberat 4 kilogram itu, tampak beberapa merupakan bagian tengkorak, yang sudah dalam keadaan hancur.

Temuan pertama pada, Rabu sore lalu terdiri dari 4 bagian tengkorak dalam keadaan utuh, di samping beberapa tulang lainnya. Untuk lebih lanjut terkait temuan kerangka yang terkumpul sejak dua hari itu, telah diserahkan kepada pihak Desa Pakraman Yehembang, Sabtu kemarin.

Bendesa Yehembang, Ngurah Gede Aryana, dikonfirmasi meyakini kerangka itu merupakan bagian dari 7 korban kejadian G30S PKI pada tahun 1965 silam, yang memang sempat dikubur secara massal di lokasi abrasi tersebut. Keyakinan itu, dijadikan dasarnya, sehingga tidak sampai meneruskan laporan kepada pihak Kepolisian, terkait temuan susulan kerangka manusia yang dimungkinkan tetap muncul kembali karena terkikis dampak abrasi di lokasi tersebut.

Untuk sementara ini, pihaknya masih mengamankan temuan kerangka terbaru itu, sambil menunggu kemungkinan temuan kembali kerangka lainnya, sebelum lanjut dikuburkan di areal Setra Yehembang dengan ritual mapiuning. Tidak seperti temuan kerangka pertama pada, Rabu sore lalu, yang telah sempat dikubur maupun diupacarai langsung setelah ditemukan hari tersebut. "Nanti rencana biar sekalian kami upacarai untuk penguburannya. Upacaranya tetap mapiuning, karena para korban ini, dulu sudah diaben keluarganya," tambahnya. * ode

Komentar