Desa Pertima Buat Senderan Jalan Usaha Tani
AMLAPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, sedang menuntaskan program PKTM (padat karya tunai mandiri) berupa pembangunan senderan jalan usaha tani di Subak Timbrah.
Senderan jalan usaha tani ini dengan anggaran Rp 76,66 juta dengan volume pekerjaan 68,18 meterpersegi. Pengerjaannya secara swakelola dengan memanfaatkan tenaga masyarakat setempat.
Perbekel Desa Pertima, I Gusti Ayu Biksuni, melakukan pemantauan pengerjaan penyenderan jalan di Subak Timbrah, Banjar Timbrah Beji, Rabu (26/8). Sebelumnya telah dibangun jalan usaha tani rabat beton volume 216,79 meter kubik dengan panjang 180 meter dan lebar 2,5 meter berbiaya Rp 199,78 juta bersumber dari dana desa. Jalan rabat beton dikerjakan secara swakelola selama 90 hari. Tujuannya untuk membangun akses buat petani dan memudahkan warga menuju kayoan (pancuran) Dedari.
Akses itu juga merupakan jalan lingkar desa melintasi Banjar Timbrah Lambuan, Banjar Timbrah Beji, dan sekitarnya. Penyenderan dibuat agar jalan semakin kuat, tidak mudah keropos. Nantinya jalan tersebut fungsi sosialnya banyak, selain memudahkan petani beraktivitas menuju sawah, tegalan, dan ke kayoan Dedari, juga kelancaran mengangkut hasil bumi untuk dipasarkan.
Jalan dan senderan itu dibangun mengacu aspirasi masyarakat setempat. Juga disepakati pengerjaannya secara swakelola, sehingga memanfaatkan tenaga masyarakat setempat dengan harapan ada rasa memiliki akses jalan itu. “Jadi dengan dibukanya akses jalan, banyak manfaat sosialnya, petani dilancarkan ke sawah untuk beraktivitas, juga lancar angkut hasil bumi. Juga yang berminat berwisata ke kayoan Dedari juga lancar, di sana ada tempat wisata malukat dan ke Objek Wisata Sapta Gangga,” kata I Gusti Ayu Biksuni. Dengan jalan usaha tani, petani dan warga yang hendak beraktivitas ke sawah bisa mengendarai sepeda motor. *k16
Perbekel Desa Pertima, I Gusti Ayu Biksuni, melakukan pemantauan pengerjaan penyenderan jalan di Subak Timbrah, Banjar Timbrah Beji, Rabu (26/8). Sebelumnya telah dibangun jalan usaha tani rabat beton volume 216,79 meter kubik dengan panjang 180 meter dan lebar 2,5 meter berbiaya Rp 199,78 juta bersumber dari dana desa. Jalan rabat beton dikerjakan secara swakelola selama 90 hari. Tujuannya untuk membangun akses buat petani dan memudahkan warga menuju kayoan (pancuran) Dedari.
Akses itu juga merupakan jalan lingkar desa melintasi Banjar Timbrah Lambuan, Banjar Timbrah Beji, dan sekitarnya. Penyenderan dibuat agar jalan semakin kuat, tidak mudah keropos. Nantinya jalan tersebut fungsi sosialnya banyak, selain memudahkan petani beraktivitas menuju sawah, tegalan, dan ke kayoan Dedari, juga kelancaran mengangkut hasil bumi untuk dipasarkan.
Jalan dan senderan itu dibangun mengacu aspirasi masyarakat setempat. Juga disepakati pengerjaannya secara swakelola, sehingga memanfaatkan tenaga masyarakat setempat dengan harapan ada rasa memiliki akses jalan itu. “Jadi dengan dibukanya akses jalan, banyak manfaat sosialnya, petani dilancarkan ke sawah untuk beraktivitas, juga lancar angkut hasil bumi. Juga yang berminat berwisata ke kayoan Dedari juga lancar, di sana ada tempat wisata malukat dan ke Objek Wisata Sapta Gangga,” kata I Gusti Ayu Biksuni. Dengan jalan usaha tani, petani dan warga yang hendak beraktivitas ke sawah bisa mengendarai sepeda motor. *k16
Komentar