nusabali

9 Meninggal Terkait Corona, Bupati Mas Sumatri Terjun ke Setra

  • www.nusabali.com-9-meninggal-terkait-corona-bupati-mas-sumatri-terjun-ke-setra

AMLAPURA, NusaBali
Jenazah 9 krama Karangasem yang meninggal dengan probable (dikait-kaitkan) Covid-19, diupacarai makingsan ring gni di setra desa adat masing-masing secara serentak pada Radite Umanis Warigadean, Minggu (23/8).

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri pun terjun ke setra untuk memotivasi keluarga duka.  Upacara makingsan ring gni untuk jenazah probable Covid-19, Minggu kemarin, masing-masing dilakukan di Setra Desa Selumbung (Kecamatan Manggis), Setra Karobelahan Desa Tianyar (Kecamatan Kubu), Setra Desa Adat Bungaya (Kecamatan Bebandem), Setra Desa Adat Kesimpar (Kecamatan Abang), Setra Desa Adat Karangasem (Kecamatan Karangasem), Setra Desa Adat Bebandem (Kecamatan Bebandem), Setra Desa Adat Tampuagan (Kecamatan Karangasem), dan Setra Desa Adat Culik (Kecamatan Abang).

Bupati Mas Sumatri kemarin secara khusus hadir dalam ritual makingsan ring gni di Setra Desa Adat Selumbung, Kecamatan Manggis. Bupati Mas Sumatri terjun bersama Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta, Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa, Camat Manggis Ida Nyoman Santosa, Camat Selat I Nengah Danu, Kapolsek Manggis Kompol AA Arka, Danramil Manggis Kapten Inf I Wayan Suyadnya, Kepala Puskesmas Manggis II dr I Gede Dera Eka Adnyana, hingga Perbekel Selumbung I Wayan Sudiarka.

Krama meninggal probable Covid-19 yang diupacarai di Setra Desa Adat Selumbung adalah I Ketut Karya, 47, dari Banjar Tengah, Desa Selumbung. Korban Ketut Karya sebelumnya meninggal dalam perawatan ke RSUD Karangasem, Kamis (20/8) sore pukul 16.00 Wita, dengan gejala sesak napas, gangguan paru-paru, dan hilang ingatan, sehingga statusnya probable Covid-19.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh cetak batako ini berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Wayan Sumiati dan dua anak. Upacara makingsan ring gni jenazah almarhum Ketut Karya kemarin dilakukan dengan standar Covdi-19. Bahkan, salah satu anak almarhum, I Gede Arya Ambara Pratama, ikut mengusung jena-zah ayahnya dengan mengenakan pakaian standar Covid-19.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya warga terkait Covid-19. Semoga kasus ini merupakan yang terakhir," jelas Bupati Mas Sumatri kepada keluarga duka di Setra Desa Adat Selumbung, Minggu kemarin. "Petugas kesehatan telah berupaya menyembuhkan seluruh pasien Covid-19, tetapi takdir menghendaki lain. Semoga arwah almarhum mendapatkan tempat yang layak," lanjutnya kepada keluarga Ketut Kar.

Bupati Mas Sumatri mengingatkan seluruh warga Karangasem agar selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat ancaman virus Corona masih terjadi. Seluruh jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Karangasem hingga tingkat kecamatan dan desa diminta terus mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat, agar mereka menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan di air mengalir sesering mungkin.

Sementara itu, putra almarhum, Gede Arya Ambara Pratama, mengatakan ayahnya meninggal dengan bawaan penyakit komplikasi. "Awalnya bapak sesak napas, sakit kepala, dan terakhir hilang ingatan, sampai anaknya sendiri tidak diingatnya. Maka, jangan anggap sepele virus Corona itu," papar Arya Ambara. *k16

Komentar