nusabali

Pokdarwis Kenderan Genjot Kunjungan ke Manuaba Waterfall

  • www.nusabali.com-pokdarwis-kenderan-genjot-kunjungan-ke-manuaba-waterfall

GIANYAR, NusaBali
Kelompok Sadar Wisata (Podarwis) Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, tengah menggenjot potensi desa wisata yang ada.

Salah satunya adalah Manuaba Waterfall, semenjak tersertifikasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar objek tersebut sudah mulai buka. Bahkan sejak itu pengunjung yang datang sementara tidak dipungut biaya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pokdarwis Desa Kenderan I Made Arka, Selasa (11/8). Dijelaskan, objek wisata tersebut tidak jauh dari Pura Griya Sakti Manuaba. Dari parkiran cukup dengan cara berjalan kaki selama 15 menit menuju air terjun. Tidak saja air terjun. Di ujung barat daya objek tersebut terdapat sebuah goa. Warga setempat sering menyebutnya dengan Goa Yeh Daha Goa ini merupakan sebuah goa tua yang ada di desa setempat.

Dalam tatanan kehidupan era baru ini pihaknya pun telah menerima sertifikasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, bahwa objek tersebut layak untuk dikunjungi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. “Sertifikat new normal sudah kami dapatkan, kemarin Dinas Pariwisata Kabupaten juga langsung turun ke lapangan untuk memverifikasi. Sementara sejak new normal ini objek kami buka tapi tidak dipungut biaya,” imbuhnya.

Disinggung perbedaan air terjun di Manuaba dengan air terjun pada umumnya, pria asli Desa Kenderan, Tegallalang itu menambahkan air terjun yang ada di desanya merupakan campuran dari beberapa sumber mata air. Disampaikan terdapat tujuh mata air, dan tercampur dengan air terjun tersebut. Terlebih campuran air itu merupakan sebuah tirta (air suci) yang bisa dipergunakan untuk mohon kesembuhan beberapa macam penyakit.

“Keunikan Air Terjun Manuaba ini adalah campuhan dari tujuh mata air suci yang disebut tirtha. Tujuh tirta itu terdiri dari Tirta Sangku, Tirta Sudamala, Tirta Sambung Dawa, Tirta Bulan, Tirta Dadapan, Tirta  Gringsing dan Tirta Lindung Wesi. Sehingga air terjun manuaba dipercayai memancarkan aura kesucian dan efek penyembuhan bagi yang mempercayainya,” sambungnya.

Dari aliran ari terjun tersebut dikatakan juga sangat berdampak bagi 11 subak yang ada di Desa Kenderan.  Sebab dari 11 subak itu di Desa Kenderan terdapat cerita mitology warga Manuaba yang meyakini keberadaan sungai besar berkat jasa Ida Brahmana Griya Sakti Manuaba memohon air untuk persawahan kepada penguasa di Danau Batur. Maka di Manuaba terdapat sembilan titik sumber air. Tujuh mata air yang mengaliri sawah di Subak Desa Manuaba dan Kenderan. Sedangkan dua dua titik sumber air yang mengaliri Subak Laplapan Ubud. “Dari ketujuh campuhan tirta ini juga presentasi dari Campuhan Pitu dan menjadikan aliran airnya diyakini sebagai berkah kesuburan dan sarana Penglukatan Dasa Mala. Sehingga satu satunya di Bali ada upacara Nyawang di Pura Griya Sakti Manuaba, atau yang dikenal denan tradisi mendak air untuk kesuburan pertanian. Dan pada hari Nyawang pantang untuk menutup pembagian aliran air disawah atau temuku,” ujarnya. *nvi

Komentar