nusabali

Gubernur Koster Launching Kecak 'Bali Era Baru' di Uluwatu

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-launching-kecak-bali-era-baru-di-uluwatu

MANGUPURA, NusaBali
Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu bekerjasama dengan Bank BPD Bali menggelar acara Launching Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS di Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (22/8) pukul 17.00 Wita hingga 20.00 Wita. Launching tersebut dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster.

Gubernur Koster mengatakan launching Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru di Uluwatu pada, Sabtu sore merupakan bagian dari pemulihan pariwisata yang telah mengalami goncangan akibat wabah global Covid-19 yang sudah berjalan 6 bulan belakangan ini.


Sehingga dampaknya sangat terasa bagi pariwisata Bali. Dengan adanya launching kecak ini, Gubernur Koster mengatakan harus berani mengambil langkah pemulihan pariwisata dan juga ekonomi Bali. Hanya saja, pemulihan itu dilakukan secara bertahap, selektif dan terbatas.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi pada Rakor Gubernur se Indonesia pada 15 Juli lalu, menyampaikan ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama penanganan Covid-19 di setiap daerah termasuk Bali harus semakin baik, kedua bersamaan dengan penanganan Covid-19, harus mulai melakukan upaya pemulihan ekonomi baik daerah maupun nasional," katanya saat memberi sambutan di tempat pertunjukan Kecak di Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kemarin sore.

Dengan pembukaan kecak itu, Gubernur Koster berharap pengelola menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Hal ini untuk menekan resiko terjadinya penyebaran virus Covid-19. Diakuinya, ada tiga hal penting yang perlu dan harus bisa dicapai dalam penanganan Covid-19. Pertama, bisa mengendalikan penambahan kasus baru Covid-19. Kedua meningkatkan angka kesembuhan dan ketiga mengendalikan angka kematian.

"Supaya tiga hal itu tercapai, kita memiliki tanggungjawab secara bersama-sama dalam menjalani kehidupan era baru ini. Dalam beberapa waktu belakangan ini, ada kampanye untuk tidak menggunakan masker, ini bisa menjadi bumerang nantinya. Kalau masyarakat terpengaruh hasutan tentu pariwasata akan mati. Ya, kalau mau pulih, taati aturan pemerintah," tegasnya.

Sementara Manager Pengelola Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, mengatakan pertunjukan perdana tari kecak pada, Sabtu sore ini setelah 5 bulan pementasan ini ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Sehingga dengan di-launching-nya tari kecak oleh Gubernur, pertunjukan kecak di Uluwatu sudah resmi dibuka untuk wisatawan. Meski sudah dibuka, pertunjukan kecak yang ditampilkan telah disesuaikan dengan protokol kesehatan, namun tetap memegang teguh pakem seni budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

"Pertunjukan saat wabah global Covid-19 ini tentu kita sesuaikan. Beberapa modifikasi yang dilakukan terhadap tari kecak agar sesuai dengan protokol kesehatan, antara lain penari yang tidak memakai topeng wajib menggunakan pelindung wajah atau masker, jumlah penari dikurangi dan koreografi tarian dimodifikasi sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan," terang Wijana di hadapan Gubernur Koster yang didampingi oleh Wakil Gubernur, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dan undangan lainnya

Selain launching kecak, pihaknya juga melaunching penggunaan sistem pembayaran berbasis QRIS di Uluwatu. Sistem pembayaran QRIS ini untuk menekan penggunaan transaksi secara tunai. Peluncuran QRIS ini berkat kerjasama dengan BPD Bali yang nantinya dapat digunakan untuk dana punia Pura Uluwatu, pembayaran pertunjukan kecak dan transaksi di pedagang di areal Uluwatu. Sistem digital ini diharapkan mampu memperlancar arus transaksi pencatatan bagi manajemen pengelola objek wisata Uluwatu, serta memberikan kemudahan, dan efisiensi pengelolaan dana di salah satu objek wisata terkenal di dunia ini. "Adanya sistem QRIS BPD Bali juga dipercaya akan mempermudah wisatawan dalam bertransaksi. Saat ini juga sedang dilakukan pilotting untuk sistem e-ticketing untuk objek wisata kawasan luar Pura Uluwatu," katanya.

Pada kegiatan itu juga dilakukan penyerahan sertifikat Kesiapan Tata Kelola Pariwisata di wilayah Kabupaten Badung pasca Covid-19 oleh Pemkab Badung kepada Manager Pengelola Obyek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana. Dengan diserahkannya sertifikat tersebut menandakan bahwa SOP Pencegahan Covid-19 yang diterapkan di Uluwatu sudah memenuhi standar dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan publik terutama wisatawan. *dar

Komentar