nusabali

Indonesia Waspada Resesi, Masyarakat Diminta Berhemat

  • www.nusabali.com-indonesia-waspada-resesi-masyarakat-diminta-berhemat

JAKARTA, NusaBali
Masyarakat harus lakukan sesuatu untuk menolong diri sendiri agar tidak semakin sulit saat resesi terjadi.

Sebab, saat ini pemerintah berusaha mencegah pertumbuhan ekonomi tidak jatuh terlalu dalam agar resesi tidak terjadi di Indonesia.  Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan, masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan selama pandemi harus berhemat untuk menyiapkan dana darurat paling tidak untuk tiga bulan selama resesi.

"Masyarakat harus kencangkan ikat pinggang untuk pengeluaran yang tidak perlu, misalnya ke tempat wisata, restoran dan sebagainya, terutama masyarakat yang beberapa bulan ini mengalami penurunan pendapatan,” kata Tauhid Ahmad, di Jakarta, Selasa (18/8).

Hal yang sama juga dikatakan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal. Meskipun diminta tidak panik dalam menghadapi resesi, masyarakat diminta belanja sewajarnya dan tidak terlalu boros.

Selain mempersiapkan tabungan yang banyak, masyarakat diminta Faisal untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan agar pandemi ini cepat pulih. Sebab resesi terjadi disebabkan oleh virus mematikan Corona.

 "Masyarakat mampu berkontribusi menahan tekanan ekonomi yang lebih jauh. Kalau wabahnya masih terus naik, kita masih akan terus dapat tekanan ekonomi," ujar Faisal, kepada detikcom.

Lebih jauh Mohammad Faisal memprediksi akan terjadi banyak PHK saat resesi karena permintaan atau konsumsi dari masyarakat akan menurun. Karena itu, para pengusaha terpaksa harus melakukan efisiensi terhadap karyawannya.

"Masyarakat bawah daya belinya turun, masyarakat atas punya uang tapi dia berhati-hati dalam spending sehingga pelaku usaha itu kan bergantung kepada pembelian konsumen. Kalau yang beli sepi maka pelaku usaha, produsen-produsen, pabrik-pabrik yang jualan pasti akan turun dari sisi penjualan, kalau turun terpaksa dia melakukan efisiensi salah satunya PHK karyawan," kata Mohammad Faisal.

Dampak dari itu tentu akan berkesinambungan. Saat banyak PHK terjadi, otomatis pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat dan begitu juga dengan jumlah masyarakat miskin akan semakin bertambah.*

Komentar