nusabali

Kasus Covid-19 Buleleng Meningkat, Ruang Isolasi Mencukupi

  • www.nusabali.com-kasus-covid-19-buleleng-meningkat-ruang-isolasi-mencukupi

Trend peningkatan kasus terkonfirmasi sejak dibukanya new normal sudah diantisipasi dengan difungsikannya kembali RSUD Buleleng sebagai rumah sakit perawatan pasien Covid-19 selain di RS Pratama Giri Emas.

SINGARAJA, NusaBali
Perkembangan penularan kasus konfirmasi pada masa pandemi Covid-19 di Buleleng belum juga mereda.

Bahkan hingga Jumat (14/8) kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi yang dirawat sebanyak 69 orang, 52 orang di antaranya di rumah sakit, 17 orang menjalani isolasi mandiri. Namun dipastikan gugus tugas, ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit rujukan pemerintah maupun swasta saat ini mencukupi.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (14/8) kemarin mengatakan pemerintah sudah mempertimbangkan segala sesuatunya. Trend peningkatan kasus terkonfirmasi sejak dibukanya new normal sudah diantisipasi dengan difungsikannya kembali RSUD Buleleng sebagai rumah sakit perawatan pasien Covid-19 selain di RS Pratama Giri Emas yang selama ini memang dipakai sebagai rumah sakit khusus penanganan pasien Covid-19.

Sejauh ini kapasitas ruang isolasi milik pemerintah 56 bed, tersebar 32 bed di RSUD Buleleng dan 24 bed lainnya di RS Pratama Giri Emas. Selain itu penanganan kasus Covid-19 Buleleng juga didukung dengan kesiapan sejumlah rumah sakit swasta yang hingga kini menyediakan sekitar 10 ruang isolasi. “Begitu lihat peningkatan RSDU Buleleng kita fungsikan lagi dan siapkan 32 bed. Kalau kasus bisa ditekan penyebarannya dan cukup sampai disini semua terjawab. Tetapi peluang kepenuhan tetap tinggi jika gejala penularan lebih masif,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Penyediaan ruang isolasi pun masih aman di Buleleng saat melihat revisi kelima Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengizinkan kasus suspect, kontak erat hingga kasus konfirmasi asimtomatik (tak bergejala) melakukan isolasi mandiri. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit hanya kasus konfirmasi simtomatik (bergejala) saja. Selain kesiapan ruang isolasi, gugus tugas saat ini juga menyiapkan 18 ruangan tunggu di Mahotama RSUD Buleleng.

Ruang tunggu ini disediakan untuk kasus suspect atau kontak erat yang bergejala sedang hingga berat, namun masih menunggu hasil swab. “Yang statusnya menunggu di Mahotama dulu, itu penyakit penyertanya yang muncul dengan rapid reaktif di transit dulu, begitu hasil swab keluar baru di pindah kalau positif ke ruang isolasi, kalau negatif ke ruang perawatan umum. Kalau dulu strategi ini kita tidak punya,” tegas mantan Kepala Disdikpora Buleleng ini.

Penyebaran kasus Covid-19 yang semakin masif di Buleleng disebut Suyasa dipengaruhi relaksasi saat dibukanya new normal. Setelah dibuka lebih leluasa di beberapa sektor, ada peningkatan interaksi di masyarakat. Meski tanpa data riset, dari fenomena penularan kasus setelah di tracing memang terjadi penularan saat datang dari daerah zona merah atau oranye.

Sementara itu perkembangan kasus terkonfirmasi kumulatif di Buleleng hingga Jumat (14/8) mencapai 224 orang, 153 orang dinyatakan sembuh, meninggal dunia 2 orang dan sedang dirawat 69 orang.

Perkembangan data itu menunjukkan ada penambahan 4 kasus baru yang terinci 2 orang dari Kecamatan Buleleng, 1 orang dari Kecamatan Sukasada, dan 1 orang dari Kecamatan Sawan. Selain itu juga ada tiga orang yang dinyatakan sembuh. Ketiganya berasal dari Kecamatan Buleleng.*k23

Komentar