nusabali

Karangasem Tolak Cabor Ikut Porprov Tanpa Ekshibisi

  • www.nusabali.com-karangasem-tolak-cabor-ikut-porprov-tanpa-ekshibisi

AMLAPURA, NusaBali
KONI Karangasem memberi perhatian serius cabor baru masuk  dipertandingkan resmi tanpa ekshibisi.

Sebab hal itu akan memicu pendistribusian atlet ke masing-masing daerah dengan tujuan semu belaka. Sebab hal itu dilakukan hanya untuk memenuhi syarat peserta. Yakni, minimal diikuti lima kabupaten/kota di Porprov Bali XV/2022.

Untuk itu, KONI Karangasem menolak tegas rencana KONI Badung sebagai tuan rumah Porprov membolehkan cabor baru ikut Porprov Bali tanpa melewati ekshibisi. Penolakan Karangasem akan disampaikan resmi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Bali pada Ferbruari 2021.

"Kami tidak sependapat dengan KONI Badung mempertandingkan cabor di Porprov tanpa ekshibisi. Bagi kami ekshibisi itu penting. Karena lewat ekshibisi itu akan menguji kelayakan suatu cabor dapat diterima dalam suatu event tertentu, seperti Porprov," ungkap Ketua Umum KONI Karangasem, I Putu Toya, Kamis (13/8).

Menurut Putu Toya, dalam ekshibisi itulah akan diketahui kesiapan, kemantapan dari suatu cabor tertentu. Baik dari segi regulasinya, kesiapan atlet, maupun segi yang lain. Putu Toya pun sependapat dengan statemen Ketum KONI Bali Ketut Suwandi.

Pensiunan birokrat di Karangasem itu menegaskan, apalagi jika dipaksakan dengah syarat minimal lima kabupaten sebagai peserta. Hal ini akan memunculkan beberapa Pengkab baru di kabupaten secara karbitan.

"Lebih kurang etis lagi kalau sampai terjadi pendistribusian atlet. Jadi orientasinya hanya memenuhi keinginan belaka. Tidak peningkatan kualitas cabor atau prestasi atlet. Karena itu sebaiknya ikuti aturan yang merupakan keputusan bersama nanti dalam RAT KONI Bali," kata Putu Toya.

Menurut Putu Toya, dari berbagai pengalaman cabor dadakan yang ngebet masuk Porprov akan melakukan berbagai upaya dan trik. Selain mengebut kepengurusan secara asal-asalan di tingkat kabupaten, atlet biasanya disebar agar memenuhi syarat, yang cuma formalitas agar ikut Porprov.

“Hal itu justru tidak bagus. Kalau hanya menyebar atlet agar memenuhi lima kabupaten peserta itu tidak bagus. Atlet setelah tampil di Porprov, pasti kembali ke asalnya. Langkah ingin pengembangan malah balik mundur lagi. Makanya, secara perlahan lewat ekshibisi dulu, hingga daerah bersiap membina atlet secara mandiri dan pengurus juga lebih," papar Putu Toya.*dek

Komentar