nusabali

Karangasem Zona Merah Peringkat Satu Se-Indonesia

Tinggal 11,69 % dari Total 3.892 Pasien Corona di Bali Masih dalam Perawatan

  • www.nusabali.com-karangasem-zona-merah-peringkat-satu-se-indonesia

AMLAPURA, NusaBali
Kabupaten Karangasem naik status menjadi zona merah peringkat teratas se-Indonesia. Predikat ‘tak sedap’ ini disandang Karangasem, karena terjadi peningkatan kasus probable, peningkatan kasus kematian dari probable, dan peningkatan tajam kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Status sebagai zona merah peringkat teratas dari 13 kabupaten/kota se-Indonesia yang sama-sama masuk kategori zona merah ini diungkapkan Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, dalam jumpa pers di ruang kerja Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Rabu (12/8).

Bupati Mas Sumatri menyebutkan, sebelumnya Kabupaten Karangsem dapat predikat zona merah peringkat kedua’ se-Indonesia, di bawah Kota Gorontalo. “Namun, Karangasem naik menjadi zona merah peringkat teratas se-Indonesia, sejak 2 Agustus 2020,” jelas Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Karangasem ini.

Menurut Mas Sumatri, zona merah peringkat teratas ini diperoleh Karangasem karena terjadinya peningkatan kasus probable, peningkatan kasus kematian dari probable, dan peningkatan tajam kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, Karangasem juga belum mampu mencapai kesembuhan pasien dan penurunan jumlah kasus positif Covid-10 minimal 50 persen dari jumlah puncak kasus.

Mas Sumatri mengatakan, peta zona risiko dihitung berdasarkan indikator epidemilogi yang terdiri dari 9 item sebagai parameternya. Pertama, indikator penurunan jumlah kasus selama seminggu terakhir dibandingkan puncak kasus. Kedua, indikator tingkat kualitas pelayanan pasien yang dirawat. Ketiga, indikator penurunan jumlah kasus meninggal positif Covid-19.

Keempat, indikator penurunan jumlah kasus meninggal probable Covid-19. Kelima, indikator penurunan jumlah kasus positif Covid-19 yang dirawat. Keenam, indikator penurunan kasus probable Covid-19 yang dirawat. Ketujuh, indikator prosentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif. Kedelapan, indikator kenaikan jumlah selesai pemantauan selama 2 minggu terakhir. Kesembilan, laju insidensi kasus positif Covid-19 per 100.000 penduduk.

“Karangasem masuk zona merah nomor satu di Indonesia, karena peningkatan kasus probable dan kasus kematian per 2 Agustus 2020 cukup tinggi,” papar Mas Sumatri, yang dalam jumpa pers kemarin didampingi Ketua Harian GTPP Covid-19 Karangasem I Ketut Sedana Merta dan Koordinator Bidang Kesehatan GTPP Covid-19 Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama.

Disebutkan, kasus yang dievaluasi Gugus Tugas Nasional berpedoman pada puncak jumlah kasus positif Covid-19 di Karangasem, 29 Juli 2020, yang mencapai 28 kasus baru. Sejak puncak kasus tersebut, Karangasem belum mampu menurunkan kasus minimal 50 persen dari jumlah puncak kasus dalam seminggu terakhir.

Selain itu, juga belum mampu menurunkan kasus probable pada minggu terakhir minimal 50 persen dari puncak kasus. Karangasem juga belum mampu menekan jumlah kematian probable minimal 50 persen dari puncak kasus. Selama ini, kasus kematian probable terjadi secara beruntun dan cenderung naik.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali per Rabu kemarin, jumlah kumulatif positif Corona di Karangasem mencapai 283 kasus, yang mana 260 orang di antaranya merupakan transmisi lokal (terjadi penularan di daerah). Dari jumlah itu, 220 orang sudah dinyatakan sembuh, 55 orang masih dalam perawatan, dan 8 orang lagi meninggal. Sedangkan kematian probable tidak masuk dalam data Covid-19.



Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali belum juga reda, ditandai dengan mu-nculnya 30 kasus baru per Rabu kemarin, selain tambahan 32 pasien yang berhasil sembuh. Berdasarkan data terbaru yang dirilis GTPP Covid-19 Pro-vinsi Bali, 30 kasus baru ini semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).

Tambahan kasus terbanyak terjadi di Kota Denpasar mencapai 7 pasien Coro-na. Terbanyak berikutnya berada di Kabupaten Gianyar dengan 6 kasus baru, disusul Bangli (4 kasus baru), Buleleng (4 kasus baru), Klungkung (3 kasus baru), Karangasem (3 kasus baru), Tabanan (2 kasus baru), dan Badung (1 kasus baru). Hanya Jembrana satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru.

Dengan tambahan 30 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 3.892 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 3.499 orang atau 89,90 persen dari total 3.892 kasus positif. Sisanya, 298 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (7,66 persen), 87 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (2,23 persen), dan 8 orang WNA (0,21 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 1.435 kasus, yang mana 1.370 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 543 kasus positif Corona, Bangli (3962 kasus), Gianyar (366 kasus), Klungkung (355 kasus), Karang-asem (283 kasus), Buleleng (228 kasus), Tabanan (163 kasus), dan Jembrana paling ‘steril’ (dengan 69 kasus).

Yang menggembirakan, pada hari yang sama kemari kembali terdapat tambah-an 32 pasien Corona sembuh di Bali. Jumlah tambahan pasien sembuh paling banyak berada Denpasar dan Klungkung masing-masing 7 orang, disusul Gianyar (5 pasien sembuh), Buleleng (4 pasien sembuh), Badung (3 pasien sembuh), Karangasem (3 pasien sembuh), Gianyar (2 pasien sembuh), dan WNA (1 pasien sembuh).

Dengan tambahan 32 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 3.388 orang. Ang-ka kesembuhan di Bali pun berhasil tembus 87,05 persen dari total 3.892 kasus positif atau naik 0,15 persen dibanding sehari sebelumnya.

Ini sekaligus melanjutkan trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru di Bali, setelah sempat terhenti selama dua hari, Sabtu (8/8) dan Minggu (9/8). Trend pasien sembuh melampaui kasus baru di Bali sudah berlangsung sejak 23 Juli 2020, sebelum akhirnya terhenti per 8 Agustus 2020. Barulah per Senin (10/8) kembali terjadi trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru, ketika ada 40 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 39 kasus baru. Kemudian, ini berlanjut Selasa (11/8) ketika ada 48 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 45 kasus baru. Berarti, tinggal selangkah lagi memecahkan rekor kesembuhan tertinggi pasien Covid-19 di Bali yang mencapai 87,13 persen per 7 Agustus 2020 lalu.

Sementara, hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan tinggal 455 orang atau hanya 11,69 persen dari total 3.892 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien di Bali yang meninggal dunia tetap 49 orang atau 1,26 persen dari total 3.892 kasus positif. Mereka yang meninggal terdiri dari 47 orang WNI dan 2 orang WNA. *k19,ind

Komentar