nusabali

Tak Ada Organisasi, Layar Kesulitan Masuk Porprov

  • www.nusabali.com-tak-ada-organisasi-layar-kesulitan-masuk-porprov

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Bali mengakui masih kesulitan cabor layar dipertandingkan di Porprov Bali.

Pasalnya, ada Pengcab dan Pengkot Porlasi yang belum terbentuk, sehingga pembinaan atletnya  belum dapat dilakukan.  "Jangkan akan membina atlet di tingkat kabupaten, kami saja di tingkat provinsi masih sulit melakukan regenerasi. Padahal, sebenarnya kami sudah berjuang agar diakomodir masuk Porprov. Namun kendalanya memang lebih banyak," ucap Sekum PORLASI Bali, Wayan Sujana, Rabu (12/8).

Belum terbentuknya pengurus di tingkat kabupaten, kata Wayan Sujana,  memang sangat menyulitkan layar melahirkan dan memperbanyak atlet. Saat ini proses pembinaan dan pencarian bibit atlet justru langsung dilakukan Pengprov. Padalah, dibandingkan cabor lainnya pembinaan ada di tingkat kabupaten atau langsung di level klub. Namun cabor layar belum dapat melakukan hal itu.

"Makanya kami rasanya agak susah masuk dipertandingkan di Porprov. Sudah kami sempat dekati yang di Badung, dan Buleleng. Malah yang di Kuta itu hanya sebatas surfing, belum masuk layar," terang Sujana.

Pria yang juga pelatih Layar Bali itu mengakui pengembangan sempat merambah Buleleng, ada yang bersedia jadi pengurus dan menggaet atlet, baru mau rencana latihan, alat layar yang harganya Rp 150 juta tidak ada.

"Banyak kendala yang menyulitkan kami. Padahal ini cabor sudah berdiri sejak lama. Dan sangat berprestasi di level nasional," tutur Sujana.

Kendala lain atlet enggan menekuni cabor layar karena hanya digunakan pada empat tahun sekali. Saat PON, selebihnya ada kejuaraan tapi tanpa uang saku dan anggaran minim. Sehingga menggaet sponsor saja juga susah. Namun pihaknya tetap bertekad menggaet atlet dari kalangan pesisir pantai. Minimal mereka sudah bisa berenang dan siap dibina kedepannya. Jadi ini cabor memang tidak cukup soal keberanian saja. Tapi ada skill yang harus dipenuhi agar bisa jalan.

"Bahkan saat ingin pengembangan ke daerah. Yang melatih tidak ada. Ini kendala kami. Makanya rada-rada susah masuk Porprov," jelas Sujana.

Meski mengaku susah, namun pihaknya sempat mengakui juga pernah menyebar atlet layar hingga ke Jawa Timur. Itu atlet layar murni binaan Porlasi Bali. *dek

Komentar