nusabali

Budidaya Rumput Laut dan Terumbu Karang di Pandawa Akan Dibangkitkan Kembali

  • www.nusabali.com-budidaya-rumput-laut-dan-terumbu-karang-di-pandawa-akan-dibangkitkan-kembali

MANGUPURA, NusaBali
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo mengunjungi petani rumput laut dan petani terumbu karang di Pantai Pandawa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (12/8) siang.

Edhy Prabowo berjanji akan membangkitkan lagi budidaya rumput laut dan terumbu karang, karena bisa meningkatkan devisa dan menyerap tenaga kerja. “Jadi yang kita lihat di Pandawa ini ada potensi budidaya rumput laut, terumbu karang, dan ikan, yang bisa meningkatkan devisa. Selain itu, menyerap tenaga kerja. Ini yang harus kita tingkatkan lagi,” katanya.

Diakuinya, potensi budidaya terumbu karang sangat besar, apalagi ratusan macam terumbu karang di Indonesia termasuk yang ada di Bali menjadi yang terbaik. Sehingga, itu yang akan ditingkatkan di Bali ke depan. Mirisnya, lanjut Edhy Prabowo, selama ini petani terumbu karang malas melakukan budidaya karang karena sangat sedikit manfaat serta dengan  banyaknya larangan.

“Untuk itu, mulai saat ini, kita budidayakan terumbu karang. Kami memberikan karpet merah untuk ekspor dan menjual. Kami mengawasi yang di luar konservasi, apalagi dengan pengambilan yang berdampak kerusakan. Apa yang diminta oleh para petani terumbu karang dan rumput laut, kami siap realisasikan,” tegasnya.

Di lokasi yang sama, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir menyambut baik langkah Menteri Edhy Prabowo yang meninjau langsung penanaman terumbu karang dan rumput laut di Pantai Pandawa. Diceritakannya, jauh sebelum Pantai Pandawa dijadikan lokasi pariwisata, banyak warga di Desa Kutuh yang mata pencaharian dari budidaya rumput laut dan terumbu karang. Namun, pada 2011 lalu, aktivitas itu sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke pariwisata.

“Padahal, dari tahun 1999 silam, sebagian besar masyarakat itu adalah petani rumput laut. Rumput laut saat itu menjanjikan dan dikategorikan penghasilan yang luar biasa, karena rumput laut yang ada di Pandawa ini kategori kelas super,” ungkap Mesir.

Namun, karena pariwisata mulai menggeliat, sehingga semua masyarakat beralih, dan penghasilan utama dari pariwisata. Kemudian, melakukan pemecahan tebing tinggi dan menjadikan Pantai Pandawa mulai terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Tapi, saat pandemi Covid-19 merebak, aktivitas pariwisata lumpuh total, bahkan sebagian besar masyarakat yang sudah beralih ke pariwisata tidak memiliki penghasilan.

“Kondisi saat ini sangat memukul perekonomian masyarakat, termasuk yang ada di Pandawa ini. Sehingga, banyak masyarakat yang mulai kembali ke awal (petani rumput laut dan terumbu karang),” urai Mesir.

Dengan situasi saat ini, banyak masyarakat yang mulai melirik lagi pekerjaan yang dulu, yakni budidaya rumput laut dan terumbu karang. Untuk itu, pihaknya menyediakan lahan 100 hektare untuk budidaya rumput laut serta membuat rumpon. Selain itu, ada juga lokasi untuk budidaya terumbu karang. Nantinya, kalau budidaya itu bisa berkembang dan berjalan dengan baik, bukan hanya dijual di Bali, tapi juga diekspor.

“Jadi karang hias ini banyak manfaat. Selain memberikan kita oksigen yang lebih banyak dari pohon, tentu bisa menambah eksotis kawasan. Pun bisa diekspor, apalagi aturan terkait ekspor sudah dicabut oleh Menteri Kelautan Pak Edhy Prabowo,” kata Mesir. *dar

Komentar