nusabali

Nelayan Hilang Digulung Ombak Ditemukan Tewas Mengambang

  • www.nusabali.com-nelayan-hilang-digulung-ombak-ditemukan-tewas-mengambang

MANGUPURA, NusaBali
Nelayan yang hilang akibat jukungnya dihantam ombak besar di perairan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung akhirnya ditemukan oleh petugas Basarnas Denpasar pada Selasa (11/8) sekitar pukul 18.05 Wita.

Korban bernama Hengel, 35, asal Makassar tersebut ditemukan dalam keadaan mengambang tak bernyawa sekitar 12 kilometer arah barat lokasi jukung dihantam ombak. Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk dilakukan visum.

Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, menerangkan kronologis ditemukannya korban Hengel itu berkat laporan dari seorang nelayan yang hendak berangkat melaut pada Selasa pukul 18.05 Wita. Saat itu, nelayan yang berlayar dari Petitenget, Kecamatan Kuta Utara, Badung, itu dari kejauhan melihat benda terapung. Kemudian, nelayan itu mencoba mendekat dan berusaha mengangkat. Nah, saat hendak dibalik dan diangkat ke jukung, nelayan ini terkejut ternyata benda mengapung adalah sesosok mayat. Karena curiga dengan keberadaan mayat serta laporan orang hilang di Kedonganan, akhirnya saksi menghubungi petugas Basarnas untuk mengevakuasi korban.

“Saksi memang sudah mengangkatnya ke perahunya. Kemudian, saksi itu menghubungi tim Basarnas yang kebetulan masih standby di Kedonganan usai melakukan pencarian seharian,” ungkap Darmada, Selasa malam.

Tim dan Basarnas, TNI AL, dan Pol Air kemudian menjemput jenazah nelayan tersebut di titik temuan yakni pada jarak 4,5 NM arah 355° dari LKP (koordinat 08°40’34,4’’ S - 115°8’32,1’’E) atau sekitar 12 km arah barat lokasi jukung dihantam ombak. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Dermaga Kedonganan, dan selanjutnya dibawa ke RSUP Sanglah untuk visum.

“Sesuai keterangan dari saksi, bahwa jenazah yang ditemukan itu memang nelayan yang dikabarkan hilang. Hal ini juga sesuai dengan keterangan sejumlah saksi dan keluarga. Setelah dipastikan, jenazah langsung dievakuasi ke Sanglah (RSUP Sanglah),” tutur Darmada.

Sebelumnya diberitakan, musibah menimpa dua orang nelayan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung saat pulang usai mencari ikan di laut lepas. Jukung yang dinaiki dua nelayan, Hengel, 35 dan Atoh, 30, dihantam ombak di perairan Kedonganan tepatnya sebelah barat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, pada Minggu (9/8) dinihari. Akibatnya, satu orang nelayan bernama Hengel hilang. Sementara, Atoh berhasil berenang hingga ke tepi pantai menggunakan pelampung kecil.

Insiden yang menimpa dua nelayan ini berawal saat keduanya melaut menggunakan jukung fiber dengan dua katir. Kedua nelayan asal Makassar yang kini tinggal di Kedonganan itu berangkat melaut pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 16.00 Wita menuju perairan Canggu, Kecamatan Kuta Utara. Kemudian, pada Minggu (9/8) pukul 03.30 Wita, dua nelayan itu hendak pulang. Namun dalam perjalanan, jukung yang ditumpangi keduanya dihantam ombak besar saat melintas sekitar 100 meter di barat Bandara Ngurah Rai. Akibatnya, jukung yang berbahan dasar fiber itu pecah dan tenggelam.

“Kemudian, jukung langsung tenggelam. Kedua nelayan itu berusaha mencari peralatan yang bisa digunakan (untuk menyelamatkan diri, Red), dan ditemukan satu pelampung,” ungkap sumber di kepolisian, Minggu (9/8) malam.

Sesaat setelah jukung tenggelam, kedua nelayan tersebut berenang berdekatan. Namun satu orang saja yang menggunakan pelampung ukuran kecil yakni Atoh. Sementara, Hengel berenang sambil berpegangan pada rekannya itu lantaran tidak memiliki pelampung.

Menurut sumber tadi, selama beberapa menit kedua nelayan itu berenang bersama. Namun, ombak yang cukup besar menyebabkan keduanya terpisah.*dar

Komentar