nusabali

City Bergairah Rebut Gelar

Raheem Sterling Jelang Hadapi Lyon

  • www.nusabali.com-city-bergairah-rebut-gelar

Langkah The Citizens di Liga Champions layaknya berjuang meraih Piala Dunia. Hal itu karena format musim ini hanya satu leg mulai perempatfinal. Jadi tim yang kalah langsung tersingkir.

MANCHESTER, NusaBali
Manchester City masih eforia usai mendepak Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions. Sukses itu diakui winger ManCity, Raheem Sterling mendongkrak gairah tim. Dia menilai ambisi tim memenangi Liga Champions terus terbangun.

Ya, ManCity mendepak Madrid dengan agregat 4-2 di 16 besar Liga Champions. Tim besutan Pep Guardiola itu, masing-masing menang 2-1 di Santiago Bernabeu dan Etihad Stadium.

Di perempatfinal, ManCity akan melawan Olympique Lyon yang diluar dugaan mengandaskan Juventus. Jika sukses melewati Lyon, Sergio Aguero dkk akan melawan pemenang duel Barcelona vs Bayern Muenchen.

Namun sukses mendepak Madrid menjadi hal terpenting. Pasalnya, Los Blancos penguasa Liga Champions, dengan 13 kali gelar juara. Usai melibas Madrid, Raheem Sterling menilai, timnya merasa lebih lapar. Kini timnya punya mentalitas dan energy besar di Liga Champions.

“Energi dan semangat bertarung, kami tunjukkan saat lawan Madrid sepanjang laga. Kami harus menjaga energi ini dan memainkan gaya sepakbola kami,”kata Sterling.

Sedangkan manajer ManCity, Pep Guardiola menganggap langkah The Citizens di Liga Champions musim ini layaknya berjuang meraih Piala Dunia. Hal itu karena format musim ini yang hanya satu leg mulai perempatfinal. Hal itu tiap laga seperti laga final karena tim yang kalah akan langsung tersingkir.

Lolos atau tersingkir, kata Guardiola, membuatnya melihat duel kontra Lyon sebagai partai final. Tak ada kesempatan kedua atau ruang membuat kesalahan. Gurdioala pun akan mempersiapkan tim dengan baik dan mencoba melewati adangan.

Sementara itu, secara head to head, kedua tim baru bertemu dua kali dalam ajang Liga Champions. Yakni, pada musim 2018/2019. Dari dua laga itu,  City tidak pernah menang atas Lyos, imbang 2-2 pada leg pertama di kandang Lyon dan kalah 1-2 pada leg kedua di Etihad Stadium.

Karena catatan itu, City dinilai harus membenahi sederet masalah jika ingin juara. Meski punya ‘skuat mewah,’  City tak punya sejarah bagus di kompetisi antarklub Eropa. Hal itu dinilai berpengaruh pada mental bermain skuad City.

Apalagi para pemain City sering menunjukkan sikap terlalu menganggap remeh lawan. Contoh terdekat, saat City kalah 0-2 dari Arsenal di semifinal Piala FA. Karena itu, City dilarang meremehkan Lyon yang jadi tim underdog.

Pertahanan City pun sering angin-anginan. Hal ini karena skuat City dibangun sangat mahal, sehingga seing jadi beban para pemain, dan tak jarang tampil antiklimaks. *

Komentar