4 KK Desa Ulakan Jalani Karantina Mandiri
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 4 KK (kepala keluarga) warga Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, menjalani karantina mandiri sejak 8 orang terpapar positif Covid-19.
Sebanyak 4 KK ini dengan anggota keluarga 18 orang. Mereka yang menjalani karantina mandiri dapat bantuan sembako dari Pemerintah Desa Ulakan. Sebelumnya 11 KK terdiri dari 32 anggota keluarga menjalani karantina mandiri.
Perbekel Desa Ulakan, I Ketut Sumendra, mengatakan 4 KK itu masing-masing berasal dari Banjar Tanah Ampo sebanyak 2 KK dan Banjar Belong 2 KK. Ketut Sumendra berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 sehingga tidak ada lagi warga menjalani karantina mandiri. Sejak warga menjalani karantina mandiri, selama 4 hari Pasar Rakyat Ulakan ditutup. Sebab warga yang dinyatakan positif Covid-1 sering berbelanja ke Pasar Rakyat Ulakan. Ditambahkan, pada Senin (3/8), warga dari Desa Ulakan meninggal karena probable Covid-19.
Kepala Pasar Rakyat Ulakan, I Wayan Gede Susila, mengakui pasar yang dipimpinnya sempat tutup 4 hari. “Sejak delapan orang positif Covid-19 disusul adanya warga menjalani karantina mandiri, Pasar Rakyat Ulakan saya tutup selama empat hari. Tujuannya agar tidak ada lagi penyebaran virus corona,” jelas Wayan Susila. Selama penutupan, pasar disemprot dengan disinfektan.
Terpisah, Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan 6 KK menjalani karantina mandiri. Selama menjalani karantina mandiri, Pemerintah Desa Bebandem membantu sembako. Camat Bebandem, I Gusti Ayu Putu Wija Sri Anjani mengakui di Kecamatan Bebandem ada beberapa warga menjalani karantina mandiri di antaranya Desa Macang, Desa Sibetan, Desa Bebandem, dan Desa Bhuana Giri. Sementara Kadis Sosial I Gede Basma mengatakan, bagi desa dinas yang warganya menjalani karantina mandiri bisa mengajukan sembako ke Dinas Sosial. “Dinas Sosial siap menyalurkan bantuan sembako asalkan terlebih dahulu mengajukan permohonan,” jelas I Gede Basma. *k16
Perbekel Desa Ulakan, I Ketut Sumendra, mengatakan 4 KK itu masing-masing berasal dari Banjar Tanah Ampo sebanyak 2 KK dan Banjar Belong 2 KK. Ketut Sumendra berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 sehingga tidak ada lagi warga menjalani karantina mandiri. Sejak warga menjalani karantina mandiri, selama 4 hari Pasar Rakyat Ulakan ditutup. Sebab warga yang dinyatakan positif Covid-1 sering berbelanja ke Pasar Rakyat Ulakan. Ditambahkan, pada Senin (3/8), warga dari Desa Ulakan meninggal karena probable Covid-19.
Kepala Pasar Rakyat Ulakan, I Wayan Gede Susila, mengakui pasar yang dipimpinnya sempat tutup 4 hari. “Sejak delapan orang positif Covid-19 disusul adanya warga menjalani karantina mandiri, Pasar Rakyat Ulakan saya tutup selama empat hari. Tujuannya agar tidak ada lagi penyebaran virus corona,” jelas Wayan Susila. Selama penutupan, pasar disemprot dengan disinfektan.
Terpisah, Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan 6 KK menjalani karantina mandiri. Selama menjalani karantina mandiri, Pemerintah Desa Bebandem membantu sembako. Camat Bebandem, I Gusti Ayu Putu Wija Sri Anjani mengakui di Kecamatan Bebandem ada beberapa warga menjalani karantina mandiri di antaranya Desa Macang, Desa Sibetan, Desa Bebandem, dan Desa Bhuana Giri. Sementara Kadis Sosial I Gede Basma mengatakan, bagi desa dinas yang warganya menjalani karantina mandiri bisa mengajukan sembako ke Dinas Sosial. “Dinas Sosial siap menyalurkan bantuan sembako asalkan terlebih dahulu mengajukan permohonan,” jelas I Gede Basma. *k16
1
Komentar