nusabali

Tekan Kehamilan, Buleleng Bagi Kontrasepsi Gratis

  • www.nusabali.com-tekan-kehamilan-buleleng-bagi-kontrasepsi-gratis

Upaya ini dilakukan meskipun saat ini angka kehamilan di Buleleng belum terdata apakah mengalami peningkatan atau tidak di tengah pandemi Covid-19.

SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membagikan ribuan alat dan obat kontrasepsi gratis untuk warga di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai upaya menekan angka kehamilan di Kabupaten Buleleng selama masa pandemi Covid-19.

"Ini adalah salah satu cara untuk menekan kehamilan kala masih banyak warga yang berdiam diri di rumah,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Buleleng Made Arya Sukerta, Minggu (9/8).

Pembagian alat dan obat kontrasepsi ini dilakukan sejak dua bulan terakhir kepada para peserta program Keluarga Berencana (KB). Adapun distribusinya disalurkan melalui pos-pos kader KB dan masing-masing fasilitas kesehatan yang tersebar di 9 kecamatan di Buleleng. Ribuan alat dan obat kontrasepsi tersebut dibagikan secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas.

Pada bulan Juni Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Buleleng, terlah membagikan alat dan obat kontrasepsi berupa kondom sebanyak 27 buah, obat suntik 1.780, susuk KB 235 buah jarum suntik sebanyak 1.780 buah dan obat IUD 330 buah.  Sedangkan pada bulan Juli pihaknya membagikan alat dan obat kontrasepsi berupa kondom sebanyak kondom 11 buah, obat suntik 660, susuk KB 120 buah, jarum suntik 660 buah dan obat IUD 210 buah.

Dia menyarankan bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan KB gratis bisa secara langsung datang ke fasilitas kesehatan di masing-masing Puskesmas dan kegiatan posyandu lainnya atau melalui s-pos kader KB yang tersebar di tiap desa. "Kami berharap kerja sama dari para ibu-ibu agar bisa datang ke Puskesmas untuk mendapat alat dan obat kontrasepsi," katanya.

Mantan Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng ini mengungkapkan, terkait angka kehamilan di tengah pandemi Covid-19, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan Juli, pihaknya belum melakukan penyempurnaan data, survei dan penelitian. Namun ia memprediksi angka kehamilan meningkat di Buleleng di tengah pemberlakuan Work From Home (WFH), sehingga keluarga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Di sisi lain, pihaknya juga sudah menerima sejumlah laporan kenaikan angka kehamilan di fasilitas kesehatan di sejumlah daerah. "Sejumlah daerah juga telah melaporkan angka positif kehamilan naik. Namun angkanya belum kami bisa pastikan karena datanya belum direkap dan disempurnakan," tutup Sukerta.*cr75

Komentar