nusabali

Tri Handoko Diharapkan Mampu Memajukan SDM Hindu

Setelah Dipilih Jokowi Jadi Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama

  • www.nusabali.com-tri-handoko-diharapkan-mampu-memajukan-sdm-hindu

KMHDI titip 5 PR permasalahan umat Hindu di Indonesia kepada Dirjen Bimas Hindu: kemandirian ekonomi, intoleransi (diskriminasi pembangunan tempat ibadah), upaya konversi, data umat, serta pendidikan

JAKARTA, NusaBali

Dr Tri Handoko Seto SSi MSc, 49, telah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) 2020-2025, Sabtu (8/8), untuk menggantikan Prof Drs I Ketut Widnya. Sebagai Dirjen Bimas Hindu, Dr Tri Handoko yang kini menjabat Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) diharapkan mampu memajukan SDM Hindu.

Harapan tersebut, antara lain, disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI (yang membidangi masalah agama) I Komang Koheri, Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba, Ketua Umum DPN Peradah Indonesia I Gede Ariawan, dan Sekjen DPP Persadha Nusantara D Sures Kumar kepada NusaBali, Minggu (9/8)

Sures Kumar mengaku menghormati dan mendukung keputusan Presiden Jokowi yang memilih Tri Handoko sebagai Dirjen Bimas Hindu. Apalagi, setelah namanya dipilih, Tri Handoko sudah melewati proses seleksi panjang di Pansel (panitia seleksi) dan TPA (tim penilai akhir). Bagi Sures, ini adalah pilihan yang terbaik untuk memajukan Hindu nusantara.

“Saya berharap Dirjen Bimas Hindu terpilih nantinya mampu merealisasikan visi dan misi Presiden. Secara khusus, kita harapkan mampu memajukan SDM umat Hindu. Terlebih, sosok beliau (Tri Handoko) masih muda, sehingga diharapkan lebih cepat bergerak, lebih inovatif, kreatif, dan efektif dalam melakukan reformasi internal untuk memajukan umat Hindu nusantara," ujar Sures.

Selain itu, Tri Handoko juga disarankan bersinergi dengan DPR RI dalam politik anggaran, agar pembinaan umat Hindu lebih maksimal dengan anggaran yang memadai. "Kami juga berharap, di era Dirjen sekarang, masalah database umat Hindu bisa dituntaskan dan peningkatan Pasraman Hindu bisa lebih maksimal," harap Sures.

Sedangkan Ketua DPN Peradah Indonesia, I Gede Ariawan, mengapresiasi kinerja Pansel yang telah menjalankan tugasnya sampai akhir, sampai Tri Handoko terpilih sebagai Dirjen Bimas Hindu. Peradah siap mensupport kebijakan Dirjen Bimas Hindu yang baru, sepanjang pro masyarakat dan bermanfaat bagi umat.

Peradah berharap Dirjen Bimas Hindu yang baru dapat mengayomi semua umat Hindu. Kemudian, Tri Handoko diharapkan mengambil sikap tegas terhadap isu-isu yang muncul, agar tidak meluas. "Kami juga berharap, Dirjen Bimas Hindu sekarang memahami persoalan umat," jelas Ariawan saat dihubungi terpisah di Jakarta, Minggu kemarin.

Harapan berikutnya, Tri Handoko selaku Dirjen Bimas Hindu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, karena mereka memiliki kekuatan dalam menggerakan birokrasi di daerah melalui kantor wilayah (Kanwil)-nya. Dirjen Bimas Hindu baru harus dapat menjaga kerukunan di kalangan internal maupun eksternal, serta menjalankan program andalan yang telah direncanakan.

Menurut Ariawan, Peradah nantinya akan mengagendakan audiensi dengan Dirjen Bimas Hindu terpilih untuk menyampaikan harapan 6.376 umat Hindu yang mereka terima lewat survei (14 Mei-30 Mei 2020) lalu. Harapan itu, antara lain, agar Dirjen Bimas Hindu terpilih memperjuangkan anggaran pembinaan umat Hindu untuk ditingkatkan lagi.

Sementara, Ketua Presidium PP KMHDI, I Kadek Andre Nuaba, mengatakan percaya terpilihnya Tri Handoko sebagai Dirjen Bimas Hindu sudah melalui proses dan mekanisme tepat. "Beliau dipilih karena kapasitas dan kemampuan yang mumpuni dalam mengayomi dan menyelesaikan permasalahan umat Hindu ke depannya," jelas Kadek Andre.

KMHDI, kata Kadek Andre, berharap dengan usianya yang masih relatif muda yakni 49 tahun, Tri Handoko selaku Dirjen Bimas Hindu bisa lebih energik dan banyak menciptakan terobosan-terobosan baru untuk umat. Terlebih, sekarang memang eranya anak muda. KMHDI pun menitipkan 5 PR permasalahan umat Hindu di Indonesia.

Lima (5) PR dimaksud, masing-masing mengenai kemandirian ekonomi, masalah intoleransi (diskriminasi dan izin pembangunan tempat ibadah), upaya konversi, data umat, serta pendidikan yang meliputi minimnya guru agama, buku, dan pasraman. “Kima PR ini yang akan kami kawal sebagai salah satu proyeksi keberhasilan Ditjen Bimas Hindu ke depan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi VIII DPR RI, Komang Koheri, menyatakan selama ini Dirjen Bimas Hindu identik dengan orang Bali. Sekarang berasal dari Jawa. Hal tersebut menunjukkan Hindu nusantara. Komang Koheri pun berharap Dirjen Bimas Hindu yang baru meningkatkan kinerjanya dan menguatkan kebersamaan umat Hindu di nusantara.

"Dalam rangka NKRI, pembinaan terhadap umat sedharma di seluruh Indonesia juga harus dilakukan. Anggaran bagi pembinaan umat perlu diperjuangkan sesuai dengan kemampuan negara. Dan, terpenting adalah pembinaan bukan keagamaan saja, tetapi ekonomi, sosial dan budaya pula," jelas anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Lampung ini.

Dr Tri Handoko sendiri terpilih menjadi Dirjen Bimas Hindu, setelah sebelumnya masuk 3 besar hasil seleksi Pansel. Tokoh umat asal Banyuwangi, Jawa Timur ini masuk 3 besar Calon Dirjen Bimas Hindu bersama Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi, 53 (Guru Besar dari IHDN Denpasar) dan Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM, 57 (Guru Besar Undiknas Denpasar).

Tri Handoko adalah lulusan S3 Geofisika Meteorologi dari Kyoto University, Jepang tahun 2009. Tokoh kelahiran 12 Desember 1971 ini kini menjabat sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi BPPT (sejak 25 Januari 2020). Dari pernikahannya dengan Dewi Wulandari, Tri Handoko dikaruniai 3 orang anak: Kanaya Kolan Saputra, 14, Kinanti Owihanggita Jnani Putri, 10, dan Kinara Gayatrining Ratri, 6. *k22

Komentar