nusabali

Satu Pasien Corona di Jembrana Meninggal

  • www.nusabali.com-satu-pasien-corona-di-jembrana-meninggal

Pasien perempuan berusia 58 tahun meninggal pada Minggu (9/8) dinihari di RSUP Sanglah, Denpasar. Ini kasus pertama pasien positif Covid-19 yang meninggal di Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Seorang pasien Covid-19 yang tercatat sebagai pasien terkonfirmasi ke-60 di Kabupaten Jembrana, dinyatakan meninggal dunia. Pasien perempuan berusia 58 tahun dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, ini meninggal dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (9/8) dinihari. Meninggalnya pasien ini, sekaligus tercatat sebagai kasus pertama pasien terkonfirmasi yang meninggal dari total 69 kasus positif Covid-19 di Jembrana.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan pasien terkonfirmasi nomor 60 ini, meninggal di RSUP Sanglah, Denpasar pada sekitar pukul 03.00 Wita. Seperti diketahui, pasien perempuan berusia 58 tahun yang pengusaha butik ini, sebelumnya sempat dirawat di RSUD Negara, dan dirujuk RSUP Sanglah, Denpasar, pada Sabtu (1/8) lalu.

Rujukan setelah hampir 3 hari menjalani perawatan di RSUD Negara itu, dilakukan berkenaan kondisi pasien yang menunjukkan gejala pneumonia (radang paru-paru) berat, dan sempat harus dirawat menggunakan ventilator. Di samping gejala pneumonia berat, pasien juga memiliki komorbid (penyakit penyerta) diabetes mellitus atau kencing manis. “Meninggal setelah kurang lebih seminggu dirawat di RSUP Sanglah. Ini tercatat  sebagai kasus pertama pasien Covid-19 meninggal di Jembrana,” ucap Arisantha.

Sebelumnya, dari contact tracing kasus pasien terkonfirmasi ke-60 ini, ditemukan total 7 orang yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 7 orang itu, 2 di antaranya merupakan suami dan salah satu anaknya. Kemudian 4 orang karyawannya, dan 1 lagi merupakan balita usia 3 tahun yang merupakan anak dari salah satu karyawan pasien terkonfirmasi ke-60 ini. “Untuk pasien terkonfirmasi lainnya, dalam kondisi baik. Hanya suaminya yang sempat mengalami gejala sesak, dan beberapa kali dipasangi nebulizer,” ujar Arisantha.

Terkait pemulasaran jenazah pasien terkonfirmasi yang meninggal di RSUP Sanglah itu, menurut Arisantha, tetap akan dilakukan penanganan sesuai protokol pemulasaran jenazah Covid-19. Rencananya, jenazah pasien akan segera dikremasi di salah satu tempat kremasi di Denpasar. “Yang pasti ditangani sesuai protokol kesehatan di Denpasar,” kata Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Arisantha berharap, adanya kasus pasien terkonfirmasi di Jembrana yang meninggal ini, menjadi pelajaran seluruh masyarakat untuk lebih tertib menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti yang ditegaskannya, Covid-19 yang begitu cepat menyebar ini, dapat mematikan.

“Walaupun angka kesembuhan tinggi, kita semua harus tetap waspada. Selama vaksin belum ditemukan, Covid-19 ini tetap akan mengancam kesehatan kita dan orang-orang sekitar kita. Jangan lengah. Kunci utama yang bisa lakukan saat ini, tetap jalankan protokol kesehatan,” tandas Arisantha. *ode

Komentar