nusabali

Pelihara Anjing Pug, Mulai dari Hobi Hingga Bisnis

Oka Ambara Pernah Jual Satu Anjing Rp 30 Juta

  • www.nusabali.com-pelihara-anjing-pug-mulai-dari-hobi-hingga-bisnis

MANGUPURA, NusaBali
Hobi memelihara anjing ternyata bukan hanya menjadi sekedar kepuasan batin, namun bisa juga menjadi ladang bisnis.

Hal ini dirasakan oleh I Gusti Agung Ngurah Oka Ambara Kusuma, penghobi anjing jenis pug yang telah menekuni hobi ini sejak 1987. Kini, di rumahnya yang berada di kawasan Jalan I Gusti Ngurah Gentuh, Banjar Kaja, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini, terdapat kurang lebih 60 ekor anjing pug yang dipelihara dan dikembangbiakkan.


Sebelum menekuni anjing jenis pug, pria yang juga merupakan seorang PNS di Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung ini mengawali hobi ini dengan memelihara anjing jenis peking. Seiring berjalannya waktu dengan jenis dan jumlah anjing yang terus bertambah, Oka Ambara mulai menekuni ranah multi trah dengan jenis anjing yang beragam, mulai dari jenis cihuahua hingga jenis saint bernard,  dengan jumlah peliharaan yang fantastis hingga 150 ekor.

Banyaknya jumlah anjing ini membuatnya mengajak serta anak-anak asuh yang dirinya bantu bersekolah untuk merawat anjing-anjing ini. Namun ketika anak-anak asuh ini telah beranjak dewasa dan bekerja, maka kini Oka Ambara merawat dan mengembangbiakkan semua anjing ini seorang diri. “Tiyang sendiri, tidak ada ajak merawat akhirnya tiyang mulai berpikir untuk beralih ke anjing trah kecil. Biar hobi tiyang tetap jalan dan tidak ribet merawatnya,” ujarnya pada NusaBali, Kamis (6/8).

Barulah, dia beralih ke anjing pug sejak tujuh tahun silam. Oka Ambara mengungkapkan, kala itu terdapat permintaan untuk anjing pug dari luar daerah seperti Jawa yang pasti laku dibeli oleh orang Bali. Semakin lama, dia semakin melihat daya tarik dari anjing pug dan juga melihat bahwa perawatannya tidak terlalu rumit, dilihat dari bulunya yang pendek dan makan yang terbilang sedikit.

“Untuk perawatan, pug itu gampang sebenarnya. Mandi rutin seminggu sekali kalau bisa. Itu wajib sebenarnya, tapi terlalu sering mandi juga tidak bagus. Karena akan membuat anjing sakit-sakitan, karena di bulu anjing itu ada minyak yang melindunginya dari virus dan penyakit luar. Kalau itu dibersihkan, jadinya bulunya akan kering,” papar pria yang akrab di kalangan pecinta anjing dengan nama Junk Briliant ini.

Diketahui, Oka Ambara bisa menghabiskan makanan anjing ukuran 18 kilogram selama dua atau tiga hari. Untuk perawatan anjing yang bersifat medis, dia bisa melakukan hal tersebut seorang diri sehingga jarang melibatkan dokter hewan kecuali untuk kasus khusus. “Jarang manggil dokter kecuali urgent sekali seperti caesar. Kelahiran sunsang pun bisa saya tangani sendiri,” ungkapnya.

Dari kurang lebih 60 ekor anjing pug yang ada di rumah ini, kebanyakan berwarna fawn atau kecoklatan, dan warna hitam. Kedua warna ini, jelas Junk Brilian, merupakan dua warna yang diakui standar dunia. Semua anjing ini, masing-masing memiliki kandang tersendiri yang berjejer dan ditata rapi di rumahnya. Secara rutin, anjing-anjing ini akan dikeluarkan dari kandang dan ditelakkan di playground di halaman rumah agar bisa berjalan-jalan. Hebatnya, dia mampu mengingat semua nama keenam puluh ekor anjing ini tanpa tertukar.

Diakuinya, sejak pertama kali menekuni bisnis breeding anjing pug ini, peminatnya tak pernah sepi. Malah, beberapa kali dirinya kehabisan stok untuk beberapa permintaan tertentu, seperti permintaan untuk anjing yang masih bayi. “Ada yang nyari puppy, ada yang nyari yang sudah gede, tapi kalau ada yang nyari yang betina biasanya mintanya yang remaja, tapi jarang ada yang jual. Itu jarang ada yang jual karena itu prospek lagi sekian bulan melahirkan,” jelas Junk Briliant.

Mengenai harga jual untuk anjing-anjing pug ini, Oka Ambara tidak mematok harga menurut pasar. Menurutnya, anjing bukan merupakan barang keluaran pabrik yang antara satu dan lainnya memiliki kualitas yang sama. Sehingga kualitas anjing menjadi dasar dirinya memberi harga pada pembeli. Kualitas anjing ini, dibagi ke dalam tiga kategori, yakni grade A, grade B, dan grade C yang paling murah, yang harganya berkisar antara Rp 2,5 juta ke atas. Sementara, beberapa anjing pug lokal mencapai harga Rp 5 juta. “Kalau dia anakan import, itu Rp 7,5 juta ke atas. Bahkan pernah ada laku Rp 30 juta, itu laku ke India dan ke Filipina,” pungkasnya. *cr74

Komentar