nusabali

Peran Perempuan Masih Rendah Awasi Pemilu

  • www.nusabali.com-peran-perempuan-masih-rendah-awasi-pemilu

DENPASAR, NusaBali
Peran perempuan dalam mengawasi pelaksanaan event politik/pemilu masih rendah.

Hal ini sangat bertolakbelakang dengan jumlah pemilih perempuan yang mendominasi di setiap pemilu. Hal ini diungkapkan Ketua Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani, dalam roadshow ke kabupaten dan kota, Jumat (7/8). Dalam roadshow tersebut Ketua Bawaslu Ariyani sosialisasikan upaya mendorong peran serta perempuan dalam pengawasan Pilkada. Sosialiasi melibatkan akademisi, politisi perempuan, aktivis, pejabat sampai dengan jurnalis. Ariyani keliling di 6 kabupaten dan kota yang gelar Pilkada tahun ini.

Ariyani menegaskan banyak faktor yang menyebabkan perempuan belum berperan maksimal mengawasi pelaksanaan pemilu. Aryani yang turun ke kabupaten dan kota dalam rangka mendorong partisipasi perempuan dalam pengawasan Pilkada serentak 9 Desember 2020. Ariyani pun membeber ada 3 hal yang menyebabkan perempuan masih lemah dalam peran serta mengawasi pemilu.

"Mulai keterlibatan perempuan dalam mengawasi pelaksanaan pemilu karena masalah budaya (patrilineal). Pengetahuan perempuan yang terkait dengan persoalan pemilu dan pemilihan yang masih rendah. Yang paling penting itu karena dipengaruhi oleh adanya regulasi yang belum responsif terhadap peran perempuan," beber Ariyani.

Bagaimana pun juga menurut Ariyani partisipasi dan perempuan sangat diperlukan agar tidak terjadi praktik dan penyimpangan pemilu secara terbuka. "Selama ini dari sisi keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu masih rendah. Salah satunya disebabkan karena ketidaknyamanan penyelenggaraan pemilu atau pemilihan. Padahal keterlibatan perempuan itu sebenarnya merupakan bagian integral dari pendidikan politik dan secara evolutif dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik," beber mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Buleleng ini.

Ariyani mengatakan Pilkada serentak di 6 kabupaten dan kota diperlukan pengawasan dan pengawalan tahapan pemilu tersebut. Perlu peran serta masyarakat dan tak terkecuali perempuan. Menurut Ariyani sebanyak 6 Pilkada akan digelar serentak di Pilkada Kota Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020 dan Pilkada Karangasem 2020.

"Dalam setiap pemilu legislatif, pemilu presiden sampai pemilu kepala daerah itu pemilih perempuan lebih banyak jumlahnya. Sehingga Perempuan sangat besar perannya dalam menentukan calon pemimpin kepala daerah. Perempuan juga bisa aktif sebagai pengawas partisipatif di daerah masing-masing. Kami Bawaslu Bali mendorong perempuan ikut aktif dan bergabung bersama Bawaslu Bali dan jajaran di Pilkada 6 kabupaten dan kota," tegas perempuan asal Buleleng ini. *nat

Komentar