nusabali

Koster: Anggota Fraksi PDIP Harus Borong

DPD dan DPC PDIP Se Bali Serentak Gelar Pasar Gotong Royong

  • www.nusabali.com-koster-anggota-fraksi-pdip-harus-borong

Pasar Gotong Royong Krama Bali digelar PDIP sebagai cerminan komitmen dalam membantu petani, nelayan, UKM dan Koperasi sesuai SE Gubernur Bali 15036.

DENPASAR, NusaBali

Sesuai rencana, DPD PDIP Bali dan DPC Kabupaten/Kota se-Bali secara serempak menggelar Pasar Gotong Royong Krama Bali di sekretariat masing-masing, Jumat (7/8) pagi. Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota wajib borong dagangan petani dan nelayan yang dijajakan di Pasar Gotong Royong Krama Bali tersebut. Menariknya di DPD PDIP Bali, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali diharuskan memborong sampai habis dagangan petani, nelayan, UKM dan koperasi jika masih tersisa.

Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengatakan Pasar Gotong Royong Krama Bali yang digelar PDIP secara serentak, Jumat kemarin, merupakan cermin komitmen partainya dalam membantu petani, nelayan, usaha kecil & menengah (UKM), dan Koperasi sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 15036 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali.

"Kami PDI Perjuangan secara langsung memfasilitasi petani, nelayan, dan perajin dengan mempertemukan mereka sebagai penjual dengan pembeli," ujar Koster saat pantau Pasar Gotong Royong Krama Bali yang digelar di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4 Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin.

Menurut Koster, aksi Pasar Gotong Royong Krama Bali ini akan membantu petani, nelayan, dan UKM dalam mamasarkan produknya guna meningkatkan kesejahteraan mereka di tengah pandemi Covid-19.

"Petani selama ini kesulitan dalam memasarkan produknya, karena sektor pariwisata terutama hotel-hotel yang menyerap produk mereka kena dampak pandemi Covid-19. Kita fasilitasi dengan model Pasar Gotong Royong," tegas Koster yang juga Gubernur Bali ini.

Koster yang didampingi Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Koordinator Acara Pasar Gotong Royong DPD PDIP Bali I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi dan sejumlah kader partai menambahkan Pasar Gotong Royong menjual produk organik yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. "Apa yang kita jual dalam Pasar Gotong Royong ini merupakan kebutuhan pokok sehari-hari," tegas Koster.

Ditegaskan Koster para konsumen atau pembeli tidak ke Pasar Swalayan, berkerumun. Selain itu harganya lebih murah. "Transaksinya langsung dengan penjual dan pembeli. Tidak melibatkan tengkulak. Lebih murah, lebih aman tidak berkerumun. Ini satu media untuk dijalankan dalam masa Pandemi Covid-19. Ini respon dan arahan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar membangkitkan produk pertanian dan industri lokal di masing-masing daerah," ujar Koster.

"Ini juga sudah dilaksanakan di instansi pemerintah di seluruh Bali. Pola ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena produk mereka laku. Pakai produk lokal Bali juga. Sesuai juga dengan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian lokal Bali. Nanti ini harus jalan setiap Jumat dan berkelanjutan," tegas Koster.

Pola ini menurut Koster dilaksanakan di negara-negara maju. Seperti di Jerman setiap hari tertentu ada pasar rakyat difasilitasi pemerintahnya. "Undang pedagangnya dan pembeli. Ini di Bali serentak. Barangnya harus sampai habis. Di Kantor PDIP kalau tidak habis anggota Fraksi PDIP yang harus borong. Kan cuman pindah belanja. Gaji mereka sebagai DPR itu banyak. Lagian kan pasti berbelanja," kelakar Koster.

Sementara Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan sektor usaha kecil akan bisa bertahan di tengah Pandemi Covid-19. "Mudah-mudahan ini menjadi gerakan dan mendukung upaya membangkitkan ekonomi kerakyatan. Kader partai, fraksi dan jajaran kader di kabupaten dan kota harus mendukung," ujar politisi senior PDIP yang juga Wakil Walikota Denpasar ini.

Jaya Negara mengatakan kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan dengan membatasi stand. Di samping itu juga kegiatan Pasar Gotong Royong ini diharapkan tetap menjaga perputaran ekonomi di pasar rakyat di kabupaten dan kota. "Kami rasa ini tidak akan mempengaruhi pasar rakyat yang sudah ada," tegas Jaya Negara. *nat

Komentar