nusabali

Rapor Protokol Kesehatan di Tabanan Belum Maksimal

  • www.nusabali.com-rapor-protokol-kesehatan-di-tabanan-belum-maksimal

TABANAN, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabanan rutin mengecek protokol kesehatan Covid-19.

Langkah ini terkait program Tabanan Aman dan Produktif atau Tatanan Kehidupan Era Baru yang direncananya akan dilauuncing 17 Agustus 2020. Namun, dari pengecekan yang dilakukan dua minggu berturut-turut itu, hasil atau rapornya belum maksimal. Karena masih ada sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) di Tabanna, protokol kesehatannya belum lengkap.

Kepala Bapelitbang (Badan Perencana Penelitan dan Pembangunan) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja menjelaskan dari pengecekan silang yang dilakukan masing-masing OPD selama 14 hari, rapor protokol kesehatan ada yang belum maksimal. “Jadi masih ada OPD yang protokol kesehatanya belum sempurna sehingga wajib dilengkapi,” tegasnya, Jumat (7/8).

Dikatakan, protokol kesehatan yang belum lengkap, seperti kurangnya ketersediaan hand sanitizer, tempat duduk bekerja yang atur jarak dan sekat antara pelayan publik dengan yang dilayani, tidak ada. “Yang seperti ini harus dilengkapi, kalau OPD saja belum lengkap bagaimana nanti bisa launcing tanggal 17 Agustus mendatang,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, OPD yang belum lengkap diminta segera melengkapi. Sehingga tanggal 14 Agustus dijadikan penentu untuk mengevaluasi pengawasan protokol silang tersebut. “Tanggal 14 ini sebagai penentu, kalau misalnya sudah benar-benar lengkap Tabanan Aman dan Produktif baru bisa dilauncing. Kalau misalnya Ibu Bupati belum berani, tentu saja harus diundur,” tegas Wiratmaja.

Guna memaksimalkan pengecekan protokol kesehatan itu, selain dilakukan pengawasan silang, setiap OPD juga diminta untuk membuat video. “Jadi harus benar-benar sudah siap, tidak boleh ada yang kurang,” pinta Wiratmaja.

Menurut Wiratmaja, ketika Tabanan Aman dan Produktif sudah dilauncing dengan syarat seluruh sektor telah siap, maka jam operasional pasar akan dibuka seperti sebelumnya yakni tidak ada pembatasan. Kemudian sekolah yang menjadi kewenangan kabupaten sudah bisa dilakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Tetapi dengan sistem belajar bergantian dan tidak menimbulkan keramaian. “Artinya belajar selang-seling (bergiliran), hari ini kelas 4 belajar, besoknya libur,” terangnya.

Hanya saja untuk membuka akses tersebut memang perlu persiapan maksimal dan matang. Jika belum siap, maka launcing yang rencananya dilakukan tanggal 17 Agustus mendatang, bisa mundur.*des

Komentar