nusabali

Hanura Kabur dari Barisan Mas Sumatri

Pilih Perkuat PDIP yang Bakal Usung Dana-Dipa di Pilkada Karangasem 2020

  • www.nusabali.com-hanura-kabur-dari-barisan-mas-sumatri

Hanura tinggalkan koalisi Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS setelah kursi Ketua DPC Karangasem beralih dari Luh Purnaminingsih ke Made Arnawa

AMLAPURA, NusaBali

Koalisi Karangasem Hebat (KRH) II yang usung pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana di Pilkada Karangasem 2020, digembosi oleh Hanura. Pasalnya, Hanura pilih bergabung ke barisan PDIP yang kemungkinan akan usung pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup).

Hanura kabur dari barusan koalisi Mas Sumatri-Sukerana, pasca terjadi pergantian kursi Ketua DPC Hanura Karangasem dari Ni Luh Purnaminingsih ke I Made Arnawa. Naiknya I Made Arnawa sebagai Ketua DPC DPC Hanura Karangasem 2020-2025 ini dituangkan dalam Surat Keputusan DPP Hanura Nomor 094/B-2/DPP-Hanura/VII/2020 tertanggal 27 Juli 2020, yang ditandatangani Ketua Umum DPP Hanura Dr Oesman Sapta dan Sekjen DPP Hanura, Gede Pasek Suardika SH MH.

Perihal pergantian kursi nakhoda dan banting haluan dukungan untuk Pilkada Karangasem 2020 ini baru terungkap melalui keterangan pers Ketua DPC Hanura Karangasem (terpilih), I Made Arnawa, di Amlapura, Selasa (4/8). Arnawa menegaskan, Hanura akan berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Karangasem 2020.

Rekomendasi dari DPP Hanura untuk berkoalisi dengan PDIP di Karangasem sudah turun, 4 Agustus 2020 kemarin. "Saya berani katakan, Hanura telah berkoalisi dengan PDIP, karena rekomendasi dari DPP Hanura telah turun per 4 Agustus 2020," tandas Arnawa.

Namun, Arnawa menegaskan Hanura sebetulnya tidak kabur dari KKH II pengusung Mas Sumatri-Sukerana. “Hanura kan belum pernah secara resmi masuk KKH II, karena belum ada rekomendasi dari DPP Hanura. Semuanya baru sebatas melakukan komunikasi politik,” katanya.

Dalam Pilkada Karangasem 2020 nanti, Hanura punya modal kekuatan politik awal 3 kursi legislatif hasil Pileg 2019. Tiga kursi DPRD Karangasem 2019-2024 tersebut masing-masing diduduki I Wayan Budi (Dapil Kecamatan Karangasem/2.913 suara), Ni Putu Sriani (Dapil Kecamatan Selat-Rendang-Sidemen/2.701 suara), dan I Komang Dwi Purna Adi Susila ( Dapil Kecamatan Abang/1.665 suara).

Dengan tambahan 3 kursi milik Hanura, maka pasangan Gede Dana-Wayan Artha Dipa (yang kemungkinan diusung PDIP) nantinya akan maju tarung dengan kekuatan total 15 kursi DPRD Karangasem 2019-2024. Dari jumlah itu, 12 kursi legislatif merupakan milik PDIP.

Mereka akan menghadapi koalisi gemuk KKH II pengusung Mas Sumatri-Sukerana, yang dirancang berkekutan total 30 kursi DPRD Karangasem hasil Pileg 2019. KKH II ini terdiri dari Golkar (berkekuatan 11 kursi legislatif), NasDem (9 kursi), Gerindra (5 kursi), Demokrat (2 kursi), Perindo (2 kursi), dan PKS (1 kursi).

Bergabungnya Hanura ini disambut positif Ketua DPC PDIP Karangasem, I Gede Dana. "PDIP bersama Hanura sebenarnya telah terjalin bekerjasama sejak Pilpres 2014 dan Pilgub Bali 2018. Jadi, koalisi di Pilkada Karangasem 2020 ini merupakan kelanjutan kerjasama sebelumnay," jelas Gede Dana, kandidat Calon Bupati (Cabup) Karangasem dari PDIP saat dihubungi NusaBali terpisah, tadi malam.

Menurut Gede Dana, bukan hanya Hanura yang diajak PDIP bekerja sama di Pilkada Karangasem, 9 Desember 2020. Sedapat mungkin PDIP akan menggaet partai lain untuk bergabung dalam Koalisi Gotong Royong, untuk membangun Karangasem yang lebih baik.

Gede Dana menyebutkan, semula pihaknya mengira parpol parlemen seperti Gerindra, Demokrat, Perindo, dan PKS telah melakukan koalisi permanen di KKH II pengusung Mas Sumatri-Sukerana. Ternyata, keempat parpol tersebut baru komunikasi politik, belum rekomendasi dari DPP Partai.

"Itu artinya Gerindra, Demokrat, Perindo, dan PKS masih berpeluang bergabung ke Koalisi Gotong Royong bersama PDIP," tandas politisi PDIP asal Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang yang juga Ketua DPRD Karangasem 2019-2024 ini.

Sementara itu, Ketua Divisi Saksi DPP NasDem, I Gusti Putu Artha, mengaku telah mendapatkan informasi kalau Hanura batal berkoalisi dengan KKH II. Padahal, saat acara deklarasi KKH II di Rumah Makan Pondok Mina Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, 16 Februari 2020 lalu, Hanura ikut hadir.

Saat itu, Ketua DPD Hanura Bali dan Ketua DPC Hanura Karangasem terima dokumen deklarasi KKH II. Kubu Hanura saat itu juga mengeluarkan surat pernyataan koalisi bersama, lanjut melakukan konsolidasi politik bersama-sama, kerja politik di lapangan menemui konstituen bersama-sama. “Bahkan Hanura, telah di Massker-kan,” ujar IGP Artha, Selasa kemarin. Massker adalah singkatan dari paket Mas Sumatri-Made Sukerana. *k16

Komentar