Pemulihan Pariwisata Mulai Terasa
DENPASAR, NusaBali-
Para praktisi kuliner menyatakan pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan Nusantara, per 31 Juli diakui memberi greget dan semangat bahwa pariwisata Bali akan bangkit kembali.
Termasuk pelaku atau praktisi industri kuliner. Namun untuk sampai dalam kondisi normal, dalam arti kunjungan wisatawan ramai kembal seperti sebelum pandemi Covid-19 perlu proses dan waktu. “Ini kan baru memulai,” tunjuk I Wayan Bagiana, seorang praktisi kuliner Minggu (2/8).
Karena itulah sejak pelongggaran untuk aktivitas warga lokal (Bali) dan dibukanya Bali untuk wisatawan Nusantara per 31 Juli belum terlihat signifikan dampaknya pada aktivitas pariwisata Bali. Hal itu karena kemungkinan kunjungan wisatawan masih relatif sedikit. Turis belum banyak. Misalnya kalaupun ada 100 wisatawan yang datang, jumlah tersebut tak seberapa dibandingkan dengan jumlah destinasi yang ada di Bali. “Namun demikian sudah menimbulkan greget,” lanjut praktisi pariwisata yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Indonesian Chef Assosiation (ICA) Kabupaten Tabanan.
Hal itulah yang menyebabkan bisnis atau industri kuliner seperti restoran, rumah makan, kafe dan sejenisnya banyak yang belum buka. “Bisa dikatakan suasananya masih seperti sebelumnya. Namun ada suasana spirit pariwisata Bali mau bangkit,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ida Bagus Udiana, praktisi kuliner tradisional Bebek Timbungan. “Untuk restoran belum terlalu dampaknya,” ungkapnya. Apalagi, lanjutnya, ada kecenderungan wisatawan terutama wisatawan lokal dan juga Nusantara telah mempersiapkan makanan atau bekal untuk berwisata. “Yang kami lihat, industri makanan rumahan yang ramai,” lanjutnya.
Tidak hanya kunjungan yang belum ramai, namun sebagian besar wisatawan juga kebanyakan baru menikmati DTW yang outdoor seperti pantai dan DTW terbuka lainnya. Sedang objek yang indoor, masih belum banyak dikunjungi.
Namun demikian kalangan praktisi kuliner tersebut mengapresiasi upaya pemerintah yakni Pemprov Bali sudah membuka secara bertahap pariwisata Bali. “Yang penting adaptasi SOP itu yang harus dikedepankan,” ujar Chef Bagiana. Dia sepakat penerapan SOP yang bersungguh-sungguh, akan menambah kepercayaan masyarakat internasional terhadap Bali. *k17
Komentar