nusabali

Seorang Ibu, Diduga Stres Usai Perawatan

  • www.nusabali.com-seorang-ibu-diduga-stres-usai-perawatan

AMLAPURA, NusaBali
Warga Banjar Cegeng, Desa Kertha Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Ni Nengah Tambun, 45, stres usai menjalani perawatan positif Covid-19.

Ibu rumah tangga yang sehari-hari sebagai buruh tukang suun di Pasar Galiran Klungkung ini mengaku gelisah, pikirannya bingung, bahkan malam-malam memilih berolahraga.

Jika diajak komunikasi, terkadang tidak nyambung. Mengaku telah berobat non medis, tetap saja kebingungan, karena dilarang suaminya keluar rumah, sempat mencoba terjun ke jurang, berhasil digagalkan keluarganya. Kelian Banjar Cegeng, I Ketut Sulendra, melakukan kunjungan ke rumah Nengah Tambun, Minggu (2/8) terungkap komunikasinya kurang nyambung. "Sebenarnya tidak ada yang dipikirkan, tetapi mau kembali ke Pasar Galiran dilarang suami dengan alasan agar sembuh dulu. Saya juga tidak boleh ke jalan, tidak boleh ke rumah teman," kata Ni Nengah Tambun, saat ngobrol bersama Kelian Banjar Cegeng I Ketut Sulendra, Minggu (2/8).

Salah satu solusinya agar Ni Nengah Tambun betah di rumah, suaminya memberikan pekerjaan menganyam ceper. Setelah tuntas dikerjakan ada warga yang mengambilnya untuk dijual di Pasar Galiran. "Sebenarnya saya bosan diam di rumah," kata Ni Nengah Tambun, ibu dua anak itu. Ni Nengah Tambun sempat menjalani perawatan karena dinyatakan positif Covid-19 dan dinyatakan sembuh, Jumat (24/7). SSepulang dari menjalani perawatan dijaga suaminya I Ketut Landep, agar tidak keluar rumah. Sebab, belakangan Ni Nengah Tambun mengaku kebingungan, pikirannya merasa tidak pernah tenang.

Kelian Banjar Cegeng, I Ketut Sulendra, mengatakan awalnya biasa-biasa saja sebelum kena positif Covid-19, setelah dinyatakan positif lalu menjalani perawatan kemudian sembuh. Lalu sepulang dari menjalani perawatan, justru mengalami stres, diajak komunikasi tidak nyambung. "Bisa saja, karena sebelumnya terbiasa melakukan aktivitas, selama menjalani perawatan hanya tinggal di dalam kamar menyebabkan stres," duga Ketut Sulendra.

Awalnya di Banjar Cegeng tercatat 15 positif Covid-19, sehingga seluruh warga menjalani karantina mandiri, Sabtu (27/6) hingga Jumat (10/7). Tercatat yang menjalani karantina mandiri 312 KK berpenduduk 1.162 jiwa.

Tahap II kembali ada warga Banjar Cegeng jalani karantina mandir, sebanyak 7 KK, terdiri dari 28 jiwa, karena ada penambahan positif Covid-19. Tetapi dari 23 warga yang sempat menjalani perawatan positif Covid-19, hanya Ni Nengah Tambun, yang belum bisa beraktivitas sosial di masyarakat. *k16

Komentar