Enam Atlet Pentaque Bali Ikut Kejuaraan Dunia
TABANAN, NusaBali
Enam atlet petanque Bali melanjutkan tahapan lomba offline dan online Kejuaraan Petanque Dunia di DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri Tabanan.
Sebelumnya mereka merekaman video di DTW Ulun Danu Beratan, Baturiti. Kejuaraan diikuti 17 negara.
Keenam atlet FOPI Bali itu, lima diantaranya dari Tabanan, yakni I Made Khrisna Dwipayana, Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi, Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani, Ni Putu Swara Dewi Wulandari, Ni Wayan Tisna Dianti (Tabanan) dan Luh Abdi Julia Lestari (Buleleng).
Tahapan kejuaraan terdiri dari babak seleksi, penyisihan lewat rekaman video, dan terakhir babak final live lewat on line. Kejuaraan itu salah satu bentuk adaptasi pandemi Covid-19 yang sebelumnya dilakukan rutin setiap tahun di Prancis.
Kejuaraan tersebut mendapat perhatian dan dukungan Dinas Pariwisata Tabanan dan KONI Tabanan yang sejak tiga tahun terakhir mengusung 'Sport Tourism', termasuk pada Porprov Bali XIV 2019 di Tabanan.
Kadis Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada beserta staf hadir di DTW Tanah Lot pada Sabtu (1/8), untuk memberi dukungan sambil berharap kejuaraan petanque tersebut membantu promosi Pariwisata Tabanan, setelah sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) di Tabanan dibuka kembali sesuai protokol.
Ketua FOPI Tabanan Ketut Westra mengatakan, kejuaraan berlangsung pada 28 Juli hingga 8 Agustus 2020, dengan diikuti enam atlet Bali, yang teridiri dari lima atlet Tabanan dan satu atlet dari Buleleng.
“Sejauh ini pelaksanaan kompetisi berjalan lancar, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Tabanan, Dinas Pariwisata Tabanan, KONI Tabanan khususnya manajemen DTW Ulun Danu Beratan Tabanan, DTW Tanah Lot, dan The Jukung Restoran Tanah Lot yang memberikan support," kata Ketut Westra.
Secara terpisah Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan mengapresiasi event tersebut sebagai adaptasi olahraga prestasi dan sport tourism.
Dewa Gede Ary berharap para atlet mulai tertarik mempelajari sisi budaya dan sejarah sejumlah sejumlah obyek wisata di Tabanan khususnya dan Bali pada umumnya. Dengan demikian, visi sport tourism dapat jadi role model.dek
Keenam atlet FOPI Bali itu, lima diantaranya dari Tabanan, yakni I Made Khrisna Dwipayana, Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi, Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani, Ni Putu Swara Dewi Wulandari, Ni Wayan Tisna Dianti (Tabanan) dan Luh Abdi Julia Lestari (Buleleng).
Tahapan kejuaraan terdiri dari babak seleksi, penyisihan lewat rekaman video, dan terakhir babak final live lewat on line. Kejuaraan itu salah satu bentuk adaptasi pandemi Covid-19 yang sebelumnya dilakukan rutin setiap tahun di Prancis.
Kejuaraan tersebut mendapat perhatian dan dukungan Dinas Pariwisata Tabanan dan KONI Tabanan yang sejak tiga tahun terakhir mengusung 'Sport Tourism', termasuk pada Porprov Bali XIV 2019 di Tabanan.
Kadis Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada beserta staf hadir di DTW Tanah Lot pada Sabtu (1/8), untuk memberi dukungan sambil berharap kejuaraan petanque tersebut membantu promosi Pariwisata Tabanan, setelah sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) di Tabanan dibuka kembali sesuai protokol.
Ketua FOPI Tabanan Ketut Westra mengatakan, kejuaraan berlangsung pada 28 Juli hingga 8 Agustus 2020, dengan diikuti enam atlet Bali, yang teridiri dari lima atlet Tabanan dan satu atlet dari Buleleng.
“Sejauh ini pelaksanaan kompetisi berjalan lancar, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Tabanan, Dinas Pariwisata Tabanan, KONI Tabanan khususnya manajemen DTW Ulun Danu Beratan Tabanan, DTW Tanah Lot, dan The Jukung Restoran Tanah Lot yang memberikan support," kata Ketut Westra.
Secara terpisah Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan mengapresiasi event tersebut sebagai adaptasi olahraga prestasi dan sport tourism.
Dewa Gede Ary berharap para atlet mulai tertarik mempelajari sisi budaya dan sejarah sejumlah sejumlah obyek wisata di Tabanan khususnya dan Bali pada umumnya. Dengan demikian, visi sport tourism dapat jadi role model.dek
Komentar