nusabali

Usung Konsep Tri Hita Karana

Album 'Sesana Alit-alit Bali Mautama'

  • www.nusabali.com-usung-konsep-tri-hita-karana

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang bagi siapapun untuk terus berkarya.

Meski sempat tertunda karena pandemi, sanggar musik Dewata Creative akhirnya meluncurkan album pop Bali berjudul ‘Sesana Alit-alit Bali Mautama’. Menariknya, album kompilasi yang menampilkan 10 penyanyi anak-anak dan remaja ini mengusung konsep Tri Hita Karana dalam lagu-lagunya.

Album yang dikemas berupa DVD video klip ini diperkenalkan dalam satu acara peluncuran di Big Garden, kawasan Padanggalak, Denpasar Timur, Jumat (31/7). Menurut pimpinan Dewata Creative, Dewa Sujana, konsep Tri Hita Karana sebagai filosofi kehidupan sehari-hari masyarakat Bali diangkat dengan maksud album ini tidak hanya sekadar hiburan namun juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. “Dengan harapan, setelah menyimak, mendengar lagu dan menonton video klip di album ini secara utuh, dapat tergambar secara jelas konsep Tri Hita Karana di album ini,” ujarnya.

Adapun penyanyi anak dan remaja yang ambil bagian di album ini punya kemampuan menyanyi di atas rata-rata dan memiliki pengalaman ikut berbagai lomba menyanyi. Mereka adalah Chefi Defi (Sanghyang Dewi Saraswati), Gek Ita (Astungkara), Rani Iswari (Mekejang Buat Iraga), Bulan Manohara (Bulan Jegeg), Ciesta Anindia (Sesatya Matan Ai), Nadia Paramita (Ibu Setate Di Hati ), Ayu Mah Maharani (Alit-Alit Dewata) Gung Yeis (Menek Bajang), Vania Sakanti (Ngulgulin Hati), Mawar Pradnya (Metulis Di Hati).

Soal konsep Tri Hita Karana, Dewa Sujana merunut lagu-lagu yang mewakili tiga penyebab keharmonisan itu. Misalnya aspek keharmonisan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, tergambar dalam lagu ‘Sanghyang Dewi Saraswati’ dan lagu ‘Astungkara’. Sedangkan aspek keharmonisan hubungan manusia dengan alam dapat disimak dalam lagu ‘Mekejang buat irage’ dan lagu ‘Bulan Jegeg’. Sementara aspek keharmonisan hubungan manusia dengan dengan sesamanya tergambar dalam sebagian besar lagu, mulai dari lagu ‘Sesatya Matan Ai’, ‘Ibu Setate Di Hati’, ‘Alit Bali Dewata’, ‘Menek Bajang’, ‘Ngulgulin Hati’, dan ‘Metulis Di Hati’.

Dari 10 lagu yang terangkum di album ‘Sesana Alit-alit Bali Mautama’, 9 di antaranya adalah karya pencipta lagu pop Bali kenamaan Dewa Mayura, dan 1 lagu ‘Makejang Buat Iraga’ merupakan buah karya De Alot yang juga dikenal sebagai ‘senior’ di blantika musik pop Bali. Dewa Sujana menambahkan, untuk aransemen musik keseluruhan lagu langsung ditangani Dewa Sujana. Terkecuali satu lagu ‘Metulis di Hati’ yang diaransemen Dek Artha. Sedangkan penggarapan video klip dipercayakan kepada videographer Gede Purnama Jaya.*ind

Komentar