nusabali

Proyek Pelabuhan Segitiga Emas Dimulai

Pagi Ini, Ground Breaking Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul

  • www.nusabali.com-proyek-pelabuhan-segitiga-emas-dimulai

Sehari sebelum peletakan batu pertama oleh Menhub Budi Karya, kemarin Bupati Klungkung Nyoman Suwirta cek kesiapan acara di Nusa Penida

SEMARAPURA, NusaBali

Pembangunan pelabuhan penyeberangan Segitiga Emas Provinsi Bali: Pelabuhan Sanur-Pelabuhan Bias Munjul-Pelabuhan Sampalan, segera terwujud. Penggarapan proyek sudah dimulai, ditandai dengan ground breaking (peletakan batu pertama) oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (3/8) pagi ini.

Ground breaking oleh Menhub Budi Karya hari ini adalah untuk Pelabuhan Sampalan di Banjar Sampalan, Desa Batununggul (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung) dan Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongan (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung). Sedangkan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denbpasar Selatan belum ground breaking.

Menhub Budi Karya rencananya terjun ke kawasan seberang Nusa Penida untuk ground breaking Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munnjul bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Wishnuthama, dengan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Rombongan rencananya akan menyeberang dari Pelabuhan Tribuana Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, pagi ini sekitar pukul 07.00 Wita.

Yang lebih awal dilakukan ground breaking pagi ini adalah Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida. Setelah itu, barulah rombongan menuju Nusa Ceningan untuk ground breaking Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (2/8), Kepala Dinas Kominfo dan Statisik Provinsi Bali, Gede Pramana, membenarkan rencana ground breaking Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul oleh Menhub Budi karya. "Gubernur Bali Pak Wayan Koster akan mendampingi langsung ke Nusa Penida," papar Gede Pramana.

Pelabuhan Sampalan sendiri rencananya akan dibangun dua lantai, dengan luas area kolam sekitar 9.000 meter persegi. Pelabuhan Sampalan akan memiliki kapasitas sandar 10 fast boat. Pembangunan Pelabuhan sampalan ini diperkirakan menghabiskan biaya Rp 86 miliar, dengan sumber dana multiyears 2020 dan 2021 dari APBN dan APBD Provinsi Bali.

Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan Kapal Roro (Roll on-roll off). Pelabuhan Bias Munjul yang akan dibangun dalam area seluas 53 are, diestimasi menghabiskan anggaran sekitar Rp 105 miliar. Pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap tahun 2020 dan 2021.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, sudah terjun ke Nusa Penida, Minggu kemarin, untuk mengecek persiapan acara ground breaking Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul oleh Menhub Budi Karya. Saat cek kesiapan ground breaking tersebut, Bupati Suwirta didampingi Sekda Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, Kepala Dinas Perhubungan Klungkung Nyoman Sucitra, Camat Nusa Penida Komang Widiyasa Putra, dan PPK Balai Pengelola Transportasi Darat Robert Taufan.

Bupati Suwirta melakukan pengecekan lokasi dan kesiapan acara secara detail. Sejumlah tempat ditinjau Bupati Suwirta kemarin, antara lain, Lapangan Umum Nusa Penida yang direncanakan sebagai tempat pendaratan helikopter rombongan Menhub Budi Karya. Selain itu, juga tempat transit rombongan Menhub di Kantor Camat Nusa Penida dan lokasi pembangunan Pelabuhan Sampalan.

Bupati Suwirta menyebutkan, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul semula ditarget selesai dibangun tahun 2020 ini. “Namun, karena situasi pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran, pembangunan pelabuhan molor dan baru bisa dilakukan saat ini,” ujar Bupati Suwirta di lokasi Pelabuhan Sampalan, Minggu kemarin.

Menurut Bupati Suwirta, anggaran untuk kedua pelabuhan di Nusa Penida tersebut lebih dari Rp 190 miliar, dengan sistem multiyears 2020 dan 2021. “Untuk aset tanah dan perencanaan kita di kabupaten didukung penuh oleh Gubernur Bali. Sedangkan anggarannya dari kementerian,” jelas Bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini.

Bupati Suwirta menyebutkan, apa yang dilakukan pemerintah dengan membangun dua dari tiga rencana Pelabuhan Segitiga Emas ini adalah upaya terbaik. Diharapkan muncul dukungan masyarakat, agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan lancar, sehingga Pelabuhan Samnpalan dan Pelabuhan Bias Munjul mampu meningkatkan geliat ekonomi Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida.

Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul nantinya akan menjadi Segitiga Emas-nya Bali. Kedua pelabuhan ini akan dikoneksikan dengan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit. Selama ini, Dermaga Sanur menjadi alternatif penyeberangan jarak pendek masyarakat dan wisatawan dari Denpasar ke Nusa Penida.

Dermaga Penyeberangan Sanur sebelumnya sudah sempat ditinjau Menhub Budi Karya, 26 Juli 2019 lalu. Proyek Dermaga Sanur ini semula ditarget sudah terealisasi tahun 2020, dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu bersumber dari kombinasi APBN, APBD Bali, dan pihak swasta.

Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan, proyek Dermaga Sanur merupakan pembangunan infrastruktur terintegrasi dari infrastruktur udara, darat, dan laut. Dermaga Sanur juga dikaitkan dengan Segitiga Sanur (Denpasar)-Lembongan (Klungkung)-Nusa Penida (Klungkung).

Menurut Gubernur Koster, ada 3 target dari pembangunan Dermaga Sanur. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan masyarakat lokal yang tangkil sembahyang ke Pura Penataran Ped di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. Kedua, kepentingan transportasi masyarakat Nusa Penida-Sanur yang secara nilai ekonomis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seberang. Ketiga, kepentingan Nusa Penida sebagai kawasan destinasi wisata.

“Setiap hari di Pantai Sanur ini antre ketika masyarakat mau tangkil ke Pura Penataran Ped. Kemudian, Nusa Penida juga terus dikunjungi wisatawan. Jadi, kita harus segera wujudkan pembangunan Dermaga Sanur ini,” tegas Gubernur Koster saat mendampingi Menhub Budi Karya tinjau dermaga Sanur, setahun lalu. *wan,nat

Komentar