nusabali

Penanganan Corona di Bali Terbaik Se-Indonesia

Angka Kesembuhan Tembus 84,41%, Koster Minta Masyarakat Kian Disiplin

  • www.nusabali.com-penanganan-corona-di-bali-terbaik-se-indonesia

Trend jumlah pasien sembuh jauh melampaui kasus baru Covid-19 di Bali, sudah berlangsung 9 hari secara beruntun sejak 23 Juli 2020

DENPASAR, NusaBali
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali mencatat rekor tertinggi yakni 84,41 persen, setelah per Jumat (31/7) kembali terdapat tambahan 88 orang sembuh bersamaan dengan munculnya 47 kasus baru. Penanganan pandemi Covid-19 di Bali pun kembali menjadi yang terbaik se-Indonesia, setelah sebelumnya sempat disalip Sumatra Barat.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Jumat kemarin, jumlah tambahan pasien sembuh paling banyak terjadi di Kota Denpasar, mencapai 36 orang. Sedangkan tambahan pasien sembuh terbanyak kedua terjadi di Kabupaten Gianyar yakni 14 orang, disusul kemudian Klungkung (11 pasien sembuh), Bangli (10 pasien sembuh), Badung (10 pasien sembuh), Karangasem (4 pasien sembuh), Jembrana (2 pasien sembuh), dan Tabanan (1 pasien sem-buh).

Dengan tambahan 88 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 2.876 orang atau 84,41 persen dari total 3.407 kasus positif. Ini naik 1,43 persen dibanding sehari sebelumnya. Inilah rekor kesembuhan tertinggi di Bali sejak pandemi Covid-19 berkecamuk, 4 bulan lalu.

Trend pasien sembuh jauh melampaui kasus baru Covid-19 di Bali sudah terjadi selama 9 hari terakhir secara berturut-turut, sejak Kamis (23/7). Saat itu, pasien sembuh mencapai 74 orang bersamaan dengan muncuilnya 62 kasus baru. Sehari kemudian, Jumat (24/7), pasien yang berhasil sembuh mencapai 70 orang, bersamaan dengan munculnya 62 kasus baru.


Selanjutnya, Sabtu (25/7), pasien sembuh di Bali bertambah 86 orang, bersamaan dengan munculnya 56 kasus baru. Kemudian, Minggu (26/7), jumlah pasien sembuh di Bali mencapai 81 orang, bersamaan dengan munculnya 43 kasus positif Covid-19. Sedangkan per Senin (27/7), pasien sembuh di Bali mencapai 81 orang, bersamaan dengan munculnya 60 kasus baru. Demikian pula Selasa (28/7), ada 57 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 30 kasus baru. Berikutnya, Rabu (29/7), ada tambahan 84 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 61 kasus baru. Teraklhir, Kamis (30/7), terjadi tambahan 77 pasien sembuh bersamaan munculnya 50 pasien baru.

Pada hari yang sama, Jumat kemarin, di Bali terdapat tambahan 47 pasien baru Covid-19. Tambahan kasus terbanyak terjadi di Kota Denpasar mencapai 19 kasus. Disusul kemudian di Karangasem dengan tambahan 7 kasus baru, Gianyar (5 kasus baru), Tabanan (5 kasus baru), Badung (4 kasus baru), Bangli (4 kasus baru), dan Klungkung (3 kasus baru). Daerah di Bali yang nihil kasus baru per Jumat kemarin adalah Buleleng dan Jembrana.

Dengan tambahan 47 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 3.407 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 3.016 orang atau 88,52 persen dari total 3.407 kasus positif. Sisanya, 298 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (8,75 persen), 85 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (2,49 persen), dan 8 orang WNA (0,24 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Kota Denpasar, yakni mencapai 1.316 kasus, yang mana 1.251 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 482 kasus po-sitif Corona, Bangli (351 kasus), Klungkung (305 kasus), Gianyar (302 kasus), Karangasem (239 kasus), Buleleng (179 kasus), Tabanan (120 kasus), dan Jembrana paling ‘steril’ (dengan 59 kasus).

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan tinggal 483 orang atau hanya 14,18 persen dari total 3.407 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien di Bali yang meninggal tetap 48 orang atau 1,41 persen dari total 3.407 kasus positif. Mereka yang meninggal terdiri dari 46 orang WNI dan 2 orang WNA.

Dengan statistik di atas, pandemi Covid-19 di Bali boleh dikata dalam posisi terkendali. Tambahan kasus di Bali rata-rata per hari mencapai 28 kasus. Tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni 84,41 persen, merupakan tertinggi se-Indonesia. Tingkat kematian juga hanya 1,41 persen, terendah kedua se-Indonesia setelah Papua yang angka kematiannya 1,05 persen (32 pasein meninggal dari total 3.059 kasus positif.

Penanganan Covid-19 di Bali pun kembali menjadi yang terbaik se-Indonesia, setelah sebelumnya sempat disalip Sumatra Barat. Saat ini, tingkat kesembuhan Covid-19 di Sumatra Barat melorot ke posisi kedua se-Indonesia setelah Bali, yakni 80,17 persen (760 orang sembuh dari total 948 kasus positif). Angka kesembuhan di Bali juga jauh melampaui tingkat kesembuhan secara nasional yang hanya mencapai 60,81 persen (65.907 orang dari total 108.376 kasus positif). Bahkan, Bali jauh melampaui angka kesembuhan tingkat dunia, yang mencapai 62,61 persen (10.956.538 orang dari total 17.499.767 kasus positif).

Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, menyatakan hal ini menunjukkan bahwa penanganan pandemi Corona di Pulau Dewata sudah dilakukan dengan baik. Pencapaian yang baik ini adalah berkat anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara Bhatari yang berstana di Bali. Inilah hasil dari upaya secara niskala yang dilakukan selama ini.

“Sedangkan secara sekala, keberhasilan penanganan Covid-19 ini adalah berkat upaya dan kerja keras bersama semua pihak, termasuk Bapak Pangdam IX/Udayana, Bapak Kapolda Bali, Bapak Kajati Bali, Bupati/Walikota se-Bali, serta para petugas medis, pengelola rumah sakit, dan para pihak lainnya,” ujar Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Denpasar, Jumat kemarin.

Gubernur Koster menegaskan, pencapaian yang sudah baik ini harus ditingkatkan lagi, agar situasi di Bali semakin baik. Disebutkan, situasi dan kondisi yang semakin baik sangat diperlukan untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat Bali dan masyarakat luar Bali yang berkunjung ke Pulau Dewata. Apalagi, aktivitas pariwisata Bali untuk wisatawan domestik telah dimulai pada rahina Sukra Pon Kulantir, Jumat, 31 Juli 2020.

Menurut Koster, pariwisata adalah aktivitas yang memerlukan kepercayaan. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kepercayaan yangg utama adalah penanganan Corona dengan baik. “Karena itu, semua pihak harus mengikuti protokol Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dengan tertib dan disiplin, sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster juga mengingatkan para pelaku usaha pariwisata harus tertib dan disiplin. Demikian pula para wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali mulai Jumat kemarin, harus tertib dan disiplin. “Demikian halnya masyarakat di Bali harus tertib dan disiplin agar situasi yang sudah baik ini dapat dijaga dan terus ditingkatkan. Marilah kita jaga secara bersama-sama Bali yang kita cintai ini, agar masyarakat dapat beraktivitas dan aman dari penularan Covid-19,” tandas politisi senior mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini. *ind,nar

Komentar