nusabali

AS Resesi, Indonesia Harus Waspada

  • www.nusabali.com-as-resesi-indonesia-harus-waspada

JAKARTA, NusaBali
Imbas dari pandemi Covid-19 semakin tak terelakkan. Setelah melumpuhkan perekonomian hampir seluruh dunia, kini pandemi mengantarkan banyak negara menuju jurang resesi.

Terbaru, Amerika Serikat (AS) dinyatakan masuk jurang resesi. Ekonomi AS mengalami kontraksi atau minus 32,9 persen secara tahunan pada kuartal II 2020. Ini merupakan penurunan terburuk sepanjang sejarah.

Di Indonesia sendiri, capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II memang belum dipublikasikan. Namun banyak yang melihat bahwa Indonesia juga akan tergelincir dalam jurang resesi. “Walaupun BPS belum merilis capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II, beberapa secara tidak resmi sudah memperkirakan akan negatif di angka 4 persen sampai dengan 5 persen. Artinya Indonesia mengalami resesi seperti juga dialami berbagai negara,” ujar Ekonom, Prof Dr Candra Fajri Ananda dikutip  Liputan6.com, Jumat (31/7).

Candra, yang juga menjabat sebagai Staf Khusus (Stafsus) Kementerian Keuangan ini, mengatakan pemerintah tengah berupaya mendorong konsumsi Rumah Tangga. Juga pengeluaran pemerintah, serta sektor produksi. Dengan upaya ini, Candra menilai kontraksi bisa sedikit lebih dangkal. “Jika Konsumsi rumah Tangga berhasil kita scale up, termasuk belanja Pemerintah, maka ketakutan akan penurunan pertumbuhan yang mendalam, itu tidak akan terjadi,” kata dia.

Saat ini pemerintah tengah menggenjot belanja negara untuk penanganan covid-19, termasuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).  Langkah ini menjadi salah satu jalan agar tak masuk jurang resesi. “Program pemulihan ekonomi yang sedang dijalankan sejak April 2020 ini perlu dimonitor secara intens, dicari bottlenecking-nya agar benar-benar seperti yang direncanakan,” imbuh Candra.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah masuk jurang resesi. Ekonomi AS mengalami kontraksi atau minus 32,9 persen secara tahunan pada kuartal II 2020. Ini merupakan penurunan terburuk sepanjang sejarah. Dengan ekonomi yang minus ini,  AS masuk jurang resesi. Pada kuartal I 2020 atau periode Januari hingga Maret, pertumbuhan ekonomi AS juga telah minus 5 persen.

Mengutip CNN Business, Jumat (31/7), AS terjerumus dalam jurang resesi untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Bisnis yang berhenti akibat kebijakan lockdown untuk menghambat penyebaran virus Corona memusnahkan pertumbuhan ekonomi yang telah dicetak selama bertahun-tahun.  Resesi biasanya didefinisikan sebagai penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal secara berturut-turut hingga menyentuh angka minus. Di AS, ekonomi pada kuartal I minus 5 persen dan pada kuartal II minus 32,9 persen.

Namun resesi yang terjadi di AS saat ini bukan resesi biasa. Kombinasi krisi kesehatan dan ekonomi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak yang terjadi terhadap warga Amerika Serikat (AS) sangat besar. Pada April 2020, lebih dari 20 juta pekerjaan di AS lenyap. Hal tersebut terjadi ketika lockdown dan bisnis tutup. Sebagian besar negara bagian mengambil kebijakan tinggal di rumah. Pandemi Corona ini mendorong ekonomi AS berada di tebing. Resesi pada tahun ini hampir empat kali lebih buruk dibanding krisis keuangan sebelumnya. Sekedar mengingatkan, pada kuartal IV 2008 lalu, ekonomi AS terkontraksi atau minus 8,4 persen. *

Komentar