Semua Daging Kurban Layak Konsumsi

Pemeriksaan dilakukan guna memastikan daging hewan kurban layak dikonsumsi masyarakat.  Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan, yakni antemortem dan posmortem. Pemeriksaan antemortem dilakukan sebelum hewan kurban dipotong, ini untuk melihat ciri-ciri fisik apakah hewan tersebut dalam kondisi sakit atau tidak. Bila petugas menemukan hewan kurban memiliki gejala sakit, maka petugas akan menyarankan untuk tidak dipotong.

Sedangkan pemeriksaan postmortem dilakukan setelah hewan kurban dipotong. Biasanya pemeriksaan ini khusus untuk organ dalam, seperti hati, limpa, paru, ginjal, dan jantung.

"Untuk pemeriksaan antemortem sudah dilakukan Kamis (30/7) dan untuk hari ini (kemarin) kita lakukan pemeriksaan postmortem," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana.

Dalam pemeriksaan hewan kurban tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan mengerahkan sebanyak 39 dokter hewan, 13 petugas kecamatan dan didukung 24 mahasiswa Kedokteran Hewan dari Universitas Udayana (Unud). Tim dibagi ke seluruh kecamatan se-Badung.

Wijaya juga menegaskan bahwa dalam pemeriksaan hewan maupun saat pemotongan hewan kurban petugas tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. "Ini sesuai saran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung," tandasnya. *asa