nusabali

Dalam Sehari Buleleng Tambah Sembilan Kasus, Dua Suspect Meninggal

  • www.nusabali.com-dalam-sehari-buleleng-tambah-sembilan-kasus-dua-suspect-meninggal

Dari 9 kasus baru yang mucul terakhir 4 di antaranya adalah kasus suspect atau diduga terkonfirmasi positif.

SINGARAJA, NusaBali

Kasus konfirmasi kumulatif Covid-19 yang ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng kembali bertambah menjadi 139 orang. Kemunculan kasus baru dalam sehari cukup tinggi pada Kamis (30/7) sebanyak 9 kasus. Beruntung situasi melandai pada Jumat (31/7), dengan pergerakan data statis.

Sembilan kasus baru yang muncul dalam sehari itu disebut juru bicara GTPP Covid-19 Buleleng, Ketut Suweca, empat di antaranya adalah warga Kecamatan Buleleng, empat lainnya dari Kecamatan Sukasada dan 1 sisanya dari Kecamatan Sawan. Namun dari 9 kasus baru yang mucul terakhir 4 di antaranya adalah kasus suspect atau diduga terkonfirmasi positif. Sedangkan 5 kasus lainnya, berasal dari penelusuran kontak erat pasien terkonfirmasi positif.

“Dari 9 kasus baru hanya 7 yang menjalani perawatan di rumah sakit karena terkonfirmasi dengan gejala sedang dan berat, dua orang lagi diizinkan karantina di rumah karena merupakan kasus konfirmasi asimtomatik,” kata Suweca. Dengan penambahan 9 kasus konfirmasi baru membuat jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat di RS Pratama Giri Emas kini sebanyak 18 orang.

Sementara itu Gugus Tugas Kabupaten Buleleng juga juga mengumumkan terdapat 2 kasus probable di Buleleng. Kasus probable merupakan kasus suspek yang meninggal dunia, dengan gambaran klinis yang identik dengan Covid-19. Hanya saja kasus ini belum ada hasil pemeriksaan laboratorium.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah, menyatakan pihaknya masih menanti hasil laboratorium. Ia tak menampik ada dua kasus suspek yang meninggal dunia dari Kecamatan Buleleng. “Sesuai hasil diagnosis, almarhum ini masuk kategori probable dari dokter penanggungjawab pasien. Karena gejalanya berat, punya penyakit penyerta pneumonia, sehingga meninggal dunia. Makanya dilaksanakan pemakaman sesuai protokol penanganan Covid-19,” kata Suyasa.

Proses pemakaman jenazah menggunakan protokol Covid-19 setelah tim medis berkoodinasi dengan keluarga untuk mencari hari baik. Namun dari hasil keputusan keluarga meminta jenazah dikuburkan hari itu juga, Rabu (29/7) petang. Suyasa pun kembali menegaskan jika pasien yang meninggal bukan kasus terkonfirmasi, tetapi kasus probable. “Karena belum ada hasil labnya masuk di probable, kami masih menunggu hasil uji swabnya” jelas dia.*k23

Komentar