nusabali

LDII Bali Potong Hewan Kurban di 24 Titik di Bali

  • www.nusabali.com-ldii-bali-potong-hewan-kurban-di-24-titik-di-bali

DENPASAR, NusaBali
Menyambut hari Idul Adha 1441 H, Jumat (31/7), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali melakukan pemotongan hewan kurban yang berlangsung di halaman Gedung Serbaguna LDII Bali, di Jalan Padang Griya nomor 1, Padangsambian, Denpasar Barat.

Dalam pemotongan yang berlangsung sejak pagi ini, terdapat 7 ekor sapi dan 12 ekor kambing yang dipotong.  Sementara itu, jika ditotal hewan kurban yang dipotong warda LDII se-Bali yaitu sejumlah 93 ekor sapi dan 217 ekor kambing. Diketahui, jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. “Sekitar 15 persen turun di tahun ini, karena dua hal. Pertama dengan adanya Covid-19 ini memang ekonomi merosot, dan hewan kurban itu naik harganya. Kenapa naik, itu karena banyak sapi-sapi dari petani itu sudah dibawa ke Jakarta sehingga di sini langka, kebutuhannya juga masih banyak,” ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Bali, Haji Hardilan.

Kendati mengalami penurunan jumlah hewan yang dikurbankan, khususnya pada sapi, namun kebutuhan akan permintaan daging masih dapat tercukupi. “Laporan dari panitia, sapi yang kita sembelih untuk kurban kali ini rata-rata lebih besar. Jadi masih bisa untuk mencukupi kebutuhan dari permintaan yang ada,” terang Haji Agus Purmadi yang juga merupakan Wakil Ketua DPW LDII Bali.

Total jumlah hewan yang dikurbankan ini tersebar di 24 titik DPD kabupaten/ kota, Pengurus Cabang (PC) atau tingkat kecamatan, dan Pengurus Anak Cabang (PAC) atau di tingkat kelurahan/desa. “Itu di Jembrana ada tiga titik, di Singaraja ada satu, Karangasem satu, Gianyar satu, di Badung ada empat titik, kemudian empat belasnya di Denpasar,” paparnya.

Daging yang telah dipotong kemudian dikemas dalam wadah besek untuk menghindari penggunaan plastik. Hal ini merupakan perkembangan baru karena di tahun sebelumnya, sebanyak 10.000 paket dibagikan dengan menggunakan kantong plastik. Kemudian, pembagian daging kurban ini dilakukan dengan sistem jemput bola, yakni dengan mengantarkan langsung daging ke rumah-rumah warga yang telah didata sebelumnya.

“Kami tidak melihat muslim/non muslim, jadi yang membutuhkan dan yang meminta, tentunya dengan seleksi sebelumnya sudah didata terlebih dahulu dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan masuk ke provinsi,” lanjutnya.

Perayaan hari raya yang jatuh dalam suasana pandemi membuat prosedur pemotongan hewan kurban tahun ini menjadi berbeda. Protokol kesehatan dimulai dari memasuki area pemotongan, di mana panitia akan memeriksa suhu tubuh, wajib masker, wajib cuci tangan atau hand sanitizer, hingga ada petugas khusus yang mengingatkan warga untuk menjaga jarak. Pemotongan sapi juga dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dibuat mandiri oleh warga LDII. Dengan alat tersebut, proses pemotongan hewan kurban tidak perlu melibatkan orang banyak sehingga mencegah kerumunan.

Penerapan protokol kesehatan ini sesuai dengan panduan Kementerian Agama yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18/2020 tentang Penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban 1441 H/2020 Masehi, menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19. Juga, protokol ini sejalan dengan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tengah mengeluarkan Fatwa Nomor 36/2020 tentang Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban saat Wabah Covid-19.

Di sisi lain, proses pemotongan hewan kurban kali ini, juga didampingi oleh Paguyuban Padangsambian Bersatu yang senantiasa berpartisipasi dalam menjaga keamanan dalam pelaksanaan kegiatan oleh LDII sejak 2012 silam. “Setiap hari raya seperti Idul Adha, ini ada komunikasi antara pengurus LDII dengan Ketua Padangsambian Bersatu sehingga dimintai bantuan untuk pengamanan berikut berpartisipasi setiap hari raya,” terang Anak Agung Putu Astawa, anggota Paguyuban Padangsambian Bersatu.*cr74

Komentar