nusabali

PSSI Tuntut Timnas Balas Kekalahan dari Vietnam

  • www.nusabali.com-pssi-tuntut-timnas-balas-kekalahan-dari-vietnam

JAKARTA, NusaBali
PSSI meminta Shin Tae-yong membalaskan kekalahan Timnas Indonesia dari Vietnam pada kualifikasi Piala Dunia 2022.

Saat itu skuad Garuda dihajar Vietnam 1-3 di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 15 Oktober 2019. Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di sela-sela peluncuran jersey tandang timnas Indonesia, di Jakarta, Senin (27/7). Menurutnya, yang jersey tandang baru diharapkan memacu semangat Timnas untuk menang.

Terkhusus Timnas senior yang menjalani laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022. Yakni, menghadapi Thailand (8 Oktober), Uni Emirat Arab (13 Oktober), dan Vietnam (12 November).

"Tahun depan kita akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 di mana timnas akan pakai produk lokal ini. Saya minta diberikan desain terbaik untuk bersaing di World Cup nanti. Lalu Timnas U-19 berlaga di AFC, Uzbekistan, dan senior akan melanjutkan pra Piala Dunia," kata Iriawan.

"Melawan Vietnam, saya minta kepada Shin untuk membalaskan kekalahan kita di kandangnya nanti. Jersey ini harus dipakai terus," kata Iwan Bule, panggilan akrab Iriawan.

Indonesia belum meraih kemenangan di Kualifikasi Piala Dunia Grup G. Lebih parahnya lagi, Indonesia selalu tumbang dan kebobolan 16 gol.

Kekalahan terbesar saat melawan Uni Emirat Arab di Al Maktoum Stadium, Dubai, 10 Oktober. Indonesia kalah 0-5.

Sementara itu, PSSI bersama Shin Tae-yong membahas rencana Timnas U-19 untuk pemusatan latihan di Korea Selatan pada Senin malam. Belum diperoleh hasil pertemuan tersebuy. Namun menurut Iwan Bule, Shin Tae-yong ngotot menggelar TC Timnas U-19 di Korsel dengan sejumlah pertimbangan, salah satunya tim lawan ujicoba.  

"Sebelum Piala Dunia Korea-Jepang 2002, tim nasional Korea melaju setelah melewati proses evaluasi melawan tim yang kuat. Jika Covid-19 masih tinggi di Indonesia, tidak mungkin untuk menghadapi tim kuat," kata Shin, pada 18 Juni.

"Jadi, selama periode isolasi mandiri di negara lain, mereka menjaga kondisi fisik, nutrisi makanan, berusaha meningkatkan skill, kinerja melalui program pelatihan dan evaluasi selama enam minggu," kata Shin Tae-yong.  *

Komentar