MU Bidik Trofi Liga Europa
Jinakkan Si Rubah dan Lolos Liga Champions
Saya gembira. Kami meraih tiket Liga Champions, kami dari posisi belakang dan melewati banyak tim. Kami menunjukkan kalau kami punya konsistensi, mentalitas yang tepat.
LEICESTER, NusaBali
Lolos ke Liga Champions musim depan, Manchester United (MU) bertekad melanjutkan momentum positif untuk menjuarai Liga Europa musim ini. MU lolos Liga Champions, usai melibas tuan rumah ‘Si Rubah’ Leicester City 2-0 pada laga terakhir Premier League, di King Power Stadium, Minggu (26/7) malam Wita.
Gol kemenangan MU ditentukan gol Bruno Fernandes (penalti) dan Jesse Lingard. Kemenangan itu membawa Setan Merah finis ketiga di klasemen akhir Premier League, dengan 66 poin. Poin MU sama dengan Chelsea, namun unggul selisih gol.
Sempat terseo-seok di awal musim, terjebak peringkat 14 atau papan tengah, MU secara keseluruhan melaju dengan baik setelah sekali kalah dan meraih 15 kemenangan dalam 22 laga terakhirnya.
Bahkan MU berpeluang menambah catatan indah, dengan trofi Liga Europa. Kemenangan 5-0 atas LASK pada leg pertama babak 16 besar, membawa MU satu kaki di perempatfinal untuk berjumpa pemenang antara Istanbul Basaksehir atau Copenhagen di Colonge, awal Agustus.
"Saat bermain untuk MU selalu harus bermain di Liga Champions. Sekarang kami kembali ke Liga Champions dan sekarang saatnya bagi kami mulai memenangi trofi juga," kata bek Victor Lindelof kepada MUTV.
"Kami masih punya satu lagi untuk dimenangi di Liga Europa. Ini trofi untuk dimenangi dan MU harus menargetkannya trofi ini. Usai di posisi ketiga, para pemain tenang dan kalau kami menyingkirkan LASK, kami pergi ke Jerman dan tampil di level yang bagus," ujar bek Swedia itu.
MU sempat diragukan karena start kurang mulus dan terperosok di peringkat ke-14 pada Oktober 2019. Dalam 9 laga, MU hanya meraih 10 poin, hasil dari dua kali menang, empat imbang, dan tiga kali kalah.
Naik perlahan, MU mulai menembus lima besar pada Desember 2019. Selepas pergantian tahun, performa MU makin bagus dengan melewati 14 laga Premier League tanpa kekalahan (menang 9 kali seri lima kali).
"Saya gembira. Kami meraih tiket Liga Champions, kami dari posisi belakang dan melewati banyak tim. Kami menunjukkan kalau kami punya konsistensi, mentalitas yang tepat. Kami sedang membangun tim dan kultur performa yang dapat dibanggakan," ujar Solskjaer.
Menurut Solksjaer, Para pemain menunjukkan kualitas sebagai tim. Mereka makin terlihat seperti Manchester United di atas lapangan. Bahkan lingkungannya jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Solskjaer pun mengaku senang dapat membungkam orang-orang yang mengkritik dan meragukannya, saat dia merayakan pencapaian MU finis di posisi ketiga dan lolos ke Liga Champions musim depan.
"Sepertinya semua prediksi, kami akan finis keenam atau ketujuh. Tidak apa-apa,”kata Solksjaer. Namun, Solskjaer sadar bahwa MU akan menghadapi tuntutan yang lebih keras musim depan, ketika mereka harus meningkatkan posisi di Liga Primer sambil bersaing di kompetisi tertinggi Eropa.
"Bila melawan tim-tim top di Liga Champions, harus terbiasa bermain 45-50 laga untuk klub ini setiap musim kita ingin sukses,"kata pelatih asal Norwegia itu.
Liga Premier Inggris rampung menggelar rangkaian laga pekan terakhir musim 2019/2020, Minggu (26/7). Hasilnya, Liverpool yang menjadi juara sejak pekan ke-31 menutup musim gemilangnya, dengan melibas Newcastle United 3-1 di St. James' Park. Mereka menorehkan dua rekor, yakni 32 kali menang dan total 99 poin. *ant
Lolos ke Liga Champions musim depan, Manchester United (MU) bertekad melanjutkan momentum positif untuk menjuarai Liga Europa musim ini. MU lolos Liga Champions, usai melibas tuan rumah ‘Si Rubah’ Leicester City 2-0 pada laga terakhir Premier League, di King Power Stadium, Minggu (26/7) malam Wita.
Gol kemenangan MU ditentukan gol Bruno Fernandes (penalti) dan Jesse Lingard. Kemenangan itu membawa Setan Merah finis ketiga di klasemen akhir Premier League, dengan 66 poin. Poin MU sama dengan Chelsea, namun unggul selisih gol.
Sempat terseo-seok di awal musim, terjebak peringkat 14 atau papan tengah, MU secara keseluruhan melaju dengan baik setelah sekali kalah dan meraih 15 kemenangan dalam 22 laga terakhirnya.
Bahkan MU berpeluang menambah catatan indah, dengan trofi Liga Europa. Kemenangan 5-0 atas LASK pada leg pertama babak 16 besar, membawa MU satu kaki di perempatfinal untuk berjumpa pemenang antara Istanbul Basaksehir atau Copenhagen di Colonge, awal Agustus.
"Saat bermain untuk MU selalu harus bermain di Liga Champions. Sekarang kami kembali ke Liga Champions dan sekarang saatnya bagi kami mulai memenangi trofi juga," kata bek Victor Lindelof kepada MUTV.
"Kami masih punya satu lagi untuk dimenangi di Liga Europa. Ini trofi untuk dimenangi dan MU harus menargetkannya trofi ini. Usai di posisi ketiga, para pemain tenang dan kalau kami menyingkirkan LASK, kami pergi ke Jerman dan tampil di level yang bagus," ujar bek Swedia itu.
MU sempat diragukan karena start kurang mulus dan terperosok di peringkat ke-14 pada Oktober 2019. Dalam 9 laga, MU hanya meraih 10 poin, hasil dari dua kali menang, empat imbang, dan tiga kali kalah.
Naik perlahan, MU mulai menembus lima besar pada Desember 2019. Selepas pergantian tahun, performa MU makin bagus dengan melewati 14 laga Premier League tanpa kekalahan (menang 9 kali seri lima kali).
"Saya gembira. Kami meraih tiket Liga Champions, kami dari posisi belakang dan melewati banyak tim. Kami menunjukkan kalau kami punya konsistensi, mentalitas yang tepat. Kami sedang membangun tim dan kultur performa yang dapat dibanggakan," ujar Solskjaer.
Menurut Solksjaer, Para pemain menunjukkan kualitas sebagai tim. Mereka makin terlihat seperti Manchester United di atas lapangan. Bahkan lingkungannya jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Solskjaer pun mengaku senang dapat membungkam orang-orang yang mengkritik dan meragukannya, saat dia merayakan pencapaian MU finis di posisi ketiga dan lolos ke Liga Champions musim depan.
"Sepertinya semua prediksi, kami akan finis keenam atau ketujuh. Tidak apa-apa,”kata Solksjaer. Namun, Solskjaer sadar bahwa MU akan menghadapi tuntutan yang lebih keras musim depan, ketika mereka harus meningkatkan posisi di Liga Primer sambil bersaing di kompetisi tertinggi Eropa.
"Bila melawan tim-tim top di Liga Champions, harus terbiasa bermain 45-50 laga untuk klub ini setiap musim kita ingin sukses,"kata pelatih asal Norwegia itu.
Liga Premier Inggris rampung menggelar rangkaian laga pekan terakhir musim 2019/2020, Minggu (26/7). Hasilnya, Liverpool yang menjadi juara sejak pekan ke-31 menutup musim gemilangnya, dengan melibas Newcastle United 3-1 di St. James' Park. Mereka menorehkan dua rekor, yakni 32 kali menang dan total 99 poin. *ant
Komentar