nusabali

Sidak, Satgas Temukan 14 KK Duktang Tak Lapor Diri

  • www.nusabali.com-sidak-satgas-temukan-14-kk-duktang-tak-lapor-diri

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 14 Kepala Keluarga (KK) warga penduduk pendatang (duktang) di Banjar Belaluan, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara ditemukan tidak lapor diri saat dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh Satuan Tugas (Satgas) Banjar Belaluan, Minggu (26/7) malam.

Mereka diberikan pembinaan untuk tahap pertama agar mematuhi aturan yang berlaku khususnya di masa pandemi Covid-19 (Virus Corona) ini.  Perbekel Desa Dangin Puri Kauh, Ida Bagus Gede Gana Putra Karang mengatakan, sidak penduduk ini untuk menciptakan tertib administrasi kependudukan dan keamanan wilayah. Menurutnya, ditengah pandemi Covid-19, pendataan penduduk non permanen menjadi perhatian terkait dengan mobilitas dan pergerakan warga dari luar daerah sangat tinggi.

Kata dia, masyarakat mengalami kekhawatiran, karena penularan Covid-19 saat ini banyak terjadi pada transmisi lokal. Dalam sidak tersebut melibatkan pecalang, kelian adat, Kepala Dusun Banjar Belaluan dan sekaa teruna yang mendapati sebanyak 14 KK duktang malah tidak lapor diri tinggal di kawasan tersebut.

Mendapati mereka sudah tinggal tanpa melapor, duktang langsung dilakukan pembinaan saat itu juga. Mereka diberi peringatan bahwa bagi penduduk pendatang yang tinggal di wilayahnya wajib melaporkan diri jangan sampai ada yang tidak jelas tujuan ada di wilayah tersebut. "Kami beri pembinaan dan peringatan. Siapapun yang tinggal di wilayah tersebut wajib lapor diri," imbuhnya.

Gana Putra menambahkan, duktang saat dilakukan interograsi setelah datang dari wilayah mereka di Jawa, mengaku sudah melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari. Karena pengakuannya tersebut, Satgas tetap mengingatkan untuk melakukan protokol kesehatan. Jika tidak mereka bisa diberikan sanksi lebih dari teguran.

Dikatakan Gana Putra, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, pihaknya telah menetapkan pembatasan kegiatan masyarakat mandiri di wilayahnya. Selain itu setiap tiga hari pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan dan memberikan sosialisasi agar semua masyarakat taat mengikuti protokol kesehatan.

"Intinya selalu gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak, tidak membuat kegiatan yang menciptakan kerumunan. Bagaimanapun dalam adaptasi kebiasaan baru ini masyarakat juga harus bisa tetap produktif namun sekaligus aman dari Covid-19," tandasnya. *mis

Komentar