nusabali

Persembahyangan Tanpa Pembatasan

Tatanan Kehidupan Era Baru di Karangasem

  • www.nusabali.com-persembahyangan-tanpa-pembatasan

AMLAPURA, NusaBali
Tatanan kehidupan Bali era baru, tidak lagi membatasi jumlah umat melakukan berupacara atau bersembahyang minimal 25 orang.

Terpenting umat agar tetap menjalankan protokol kesehatan yakni  menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Ketua Paruman Walaka PHDI Karangasem I Putu Arnawa mengatakan, dalam tatanan kehidupan Bali era baru, atau new normal, persembahyangan dalam setiap upacara mulai dari piodalan, ngotonin, perkawinan, ngaben, dan sebagainya, tidak lagi ada pembatasan jumlah umat yang terlibat. Terpenting setiap umat yang datang, wajib menggunakan masker, cuci tangan sesering mungkin dengan air mengalir dan pakai sabun, serta berusaha jaga jarak untuk menghindari kerumunan. Artinya, yang datang bisa lebih dari 25 orang, tetapi menyebar di satu tempat upacara. Sehingga penularan virus bisa dicegah, protokol kesehatan tetap berjalan, dan aktivitas sosial tanpa hambatan.

Tatanan kehidupan era baru, jelasnya, lebih banyak mengatur umat manusia. Bukan berarti bebas beraktivitas, tanpa APD (alat pelindung diri). Menurut dia, masyarakat Karangasem semakin sadar tentang pentingnya menjalankan imbauan pemerintah, menjalankan protokol kesehatan. Walau banyak orang yang hadir, misalnya  dalam upacara Tumpek Landep, di parkir timur Stadion Gunung Agung, Amlapura, tanpa penjagaan petugas pecalang, Satpol PP  dan Polri, namun tetap berjalan tertib. Sebab kesehariannya terus menerus diingatkan agar selalu menjalankan protokol  kesehatan. Walau kasus positif Covid-19 di Karangasem terus bertambah, bahkan telah 6 orang meninggal akibat virus itu. Namun psikologis masyarakat Karangasem semakin terlatih menghadapi wabah virus corona, tidak lagi mencekam dan menakutkan. Masyarakat tetap menjalankan aktivitas sosial, sesuai batasan-batasan yang dilaksanakan, dengan tetap menjaga diri.

"Sebaikya jaga diri dengan baik, walau ancaman ada di sekeliling kita," jelas I Putu Arnawa yang juga Kadis Kebudayaan Karangasem.

Sementara itu, Pemkab Karangasem melaksanakan tatanan kehidupan era baru saat menggelar upacara Tumpek Landep di parkir timur Stadion Gunung Agung  Jalan Veteran Amlapura, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (18/7). Dengan diberlakukan tatanan itu, Pemkab Karangasem menggelar upacara Tumpek Landep dengan mengupacarai seluruh kendaraan dinas jadi satu di lapangan, berlanjut melakukan persembahyangan bersama dipuput dua sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Jelantik Wana Sari dari Geria Jelantik, Desa Adat Subagan, Kecamatan Karangasem dan Ida Pedanda Gede Oka Kemenuh dari Geria Katon Sudi Kemenuh, Jalan Ngurah Rai, Amlapura.

Mantan Ketua PHDI Karangasem I Wayan Astika juga berpesan, kepada seluruh umat sedharma, agar tidak risau dengan ancaman pandemi Covid-19. Terpenting mampu memproteksi diri dengan baik, jangan lengah, dan selalu meningkatkan kewaspadaan. "Bagi yang hendak menggelar upacara piodalan, atau bentuk upacara lainnya, laksanakan saja, dengan selalu menjalankan protokol kesehatan," jelas I Wayan Astika. *k16

Komentar