nusabali

Pandemi, Penjualan PDDS Menurun, Namun Optimistis Penuhi Target Rp 25 M

  • www.nusabali.com-pandemi-penjualan-pdds-menurun-namun-optimistis-penuhi-target-rp-25-m

TABANAN, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19, Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS) Kabupaten Tabanan ditarget penjualan untuk tahun 2020 sebesar Rp 25 miliar lebih. Saat ini penjualan pada Januari – Juni baru tercapai Rp 10 miliar lebih.

Meskipun sulit mencapai target karena terjadi penurunan penjualan, PDDS Tabanan optimistis bisa memenuhi asalkan Program Beras ASN dan ASN Peduli Tabanan bisa ditangani sampai Desember 2020.

Direktur PDDS Tabanan I Putu Sugi Darmawan, menjelaskan dari target Rp 25 miliar lebih, sekarang baru tercapai Rp 10 miliar lebih atau 39,31 persen. Bahkan angka penjualan sekarang jauh menurun dibandingkan penjualan tahun 2019 pada periode yang sama.

Beruntung sekarang mendapatkan pesanan dari Pemkab Tabanan untuk menangani beras ASN, ASN Peduli, pembuatan APD, dan pelayanan catering Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kata Sugi Darmawan, banyak penyebab penjualan menurun. Sejumlah klien dari hotel dan pasar oleh-oleh untuk pariwisata masih belum menggeliat. Kemudian daya beli masyarakat merosot. “Kami juga ada penambahan pengeluaran untuk pembelian APD buat petugas yang keliling,” ucap Sugi Darmawan, Kamis (23/7).

Dampaknya, berbagai sektor pun mengalami penurunan penjualan. Khusus penjualan pada Maret dan April mengalami penurunan hampir 50 persen. Namun sekarang sudah mulai merangkak stabil.  

Tak hanya itu penurunan penjualan untuk sektor kuliner D’Sant Resto dan Coffee Shop juga menurun drastis hampir 65 persen. “Nah sekarang kami beruntung ada market dari Pemkab Tabanan yang membantu penuhi target. Tetapi untuk di kuliner, tidak hanya kami saja yang mengalami penurunan, rumah makan besar lainnya mengalami hal yang sama,” tutur Sugi Darmawan.

Meskipun demikian, PDDS masih optimistis untuk mengejar target. Sesuai dengan rapat bersama dengan manajer, rata-rata masih optimistis dengan catatan program beras ASN dan ASN Tabanan peduli tetap berlangsung sampai Desember 2020.

Menurut Sugi Darmawan selain mengandalkan market dari Pemkab Tabanan, sudah merancang strategi untuk mencapai target penjualan. Di antaranya memantapkan sistem penjualan online yang ada di beberapa market place. Kemudian PDDS berencana membuat penjualan online sendiri yang mana ujicobanya akan dilakukan di triwulan III 2020.

Selain itu, kata Sugi Darmawan, akan mendorong lagi lebih kencang market offline ke toko modern dan konvensional. “Jadi kita harus survive terus mencari celah dan peluang untuk bisa mencapai target,” tegasnya.

Sugi Darmawan menyebutkan di tengah pandemi Covid-19, produk yang menjadi primadona adalah komoditas beras. Sebab komoditas beras banyak yang pesan untuk dijadikan paket sembako. Selain itu ada pesanan juga dari toko konsinyasi.

Sugi Darmawan mengakui, dari penjualan yang ditarget sebesar Rp 25 miliar tersebut untuk profit pendapatan ditarget Rp 1 miliar. Dari profit ini jika diizinkan akan digunakan untuk membayar utang warisan manajemen masa lalu. “Pandemi ini tidak kita ketahui kapan berakhir. Mudah-mudahan di tengah kesulitan ini kita masih bisa produktif,” harapnya. *des

Komentar