nusabali

Air Keruh dan Bau, Warga Datangi PDAM

  • www.nusabali.com-air-keruh-dan-bau-warga-datangi-pdam

Belasan warga di Desa Berembeng mendatangi PDAM Unit Selemadeg, menanyakan penyebab air kecokelatan dan bau. Kondisi air tersebut sudah berlangsung selama 2 pekan.

TABANAN, NusaBali
Belasan warga Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, mendatangi kantor PDAM Unit Kecamatan Selemadeg, Kamis (23/7). Kedatangan warga untuk menyampaikan keluhan dan menanyakan penyebab air PDAM yang kondisinya keruh dan bau.

Kondisi itu sudah dialami warga sejak dua pekan. Air keruh dan bau kerap kali dirasakan tiap pagi. Pasokan air berwarna cokelat kehitaman, serta bau yang dirasakan mirip bau besi tua yang direndam.  

Bendesa Adat Cekik I Wayan Ardiana membenarkan jika sejumlah warga di Desa Berembeng mendatangi kantor PDAM Unit Selemadeg yang berlokasi di Desa Bajera. Kedatangan sekitar 15-an orang warga untuk menanyakan penyebab air keruh dan bau yang sudah dialami sejak dua pekan terakhir. “Kami ingin tanyakan penyebabnya saja, bukan demo,” ujar Wayan Ardiana.

Dikatakan warga yang datang ke kantor PDAM Unit Selemadeg dari sejumlah krama adat. Ada dari krama Adat Cekik, krama Adat Bebali, dan krama Adat Gablogan. “Kami ke kantor sekitar pukul 14.00 Wita,” imbuh Wayan Ardiana.

Menurut Wayan Ardiana air keruh dan bau dirasakan warga sudah sejak dua pekan. Kondisi air keruh dan bau paling sering dialami saat pagi hari, ketika krama mulai menghidupkan keran. “Air keruh dan bau memang tidak berlangsung lama, berlangsung sebentar, tetapi kerap terjadi,” tuturnya.

Dengan kondisi itu sejumlah pelanggan mengalami kerugian material. Karena tercampur air yang bau, otomatis air tampungan yang ada di bak sebelumnya ikut terbuang. “Baunya ini seperti bau besi tua yang direndam. Kadang juga kaporitnya terlalu pekat hingga membuat air sangat keruh dan harus dibuang,” tegas Wayan Ardiana.

Maka dari itu sejumlah krama berinisiatif menyampaikan aspirasi agar mengetahui pasti penyebab air keruh dan bau. “Pengakuan dari petugas PDAM, penyebabnya karena ada perbaikan, kemudian ada pengurasan sehingga kotorannya masih mengendap. Begitu dialiri air, kotorannya ikut mengalir,” ujar Wayan Ardiana.

Terkait kondisi tersebut Humas PDAM Tirta Amertha Buana Tabanan I Wayan Agus Suanjaya, menerangkan penyebab air keruh dan bau karena di sumber utama terjadi gangguan debit air menurun dan dilakukan perbaikan.

Di samping itu sumber air untuk warga Berembeng adalah air olahan. “Karena terjadi debit air menurun, kemudian dilakukan perbaikan. Mengingat sumber air olahan otomatis ada endapan di dalam pipa. Begitu keran dibuka oleh warga, endapan itu ikut mengalir sampai ke ujung. Kondisi itu yang menyebabkan air keruh dan bau,” ungkap Agus Suanjaya.

Dengan kondisi tersebut petugas sudah langsung melakukan perbaikan. Bahkan sudah melakukan pengurasan di sumber utama. Hal itu agar pasokan air untuk warga menjadi jernih. “Sekarang air sudah jernih, karena begitu ada laporan petugas sudah langsung melakukan perbaikan,” tandas Agus Suanjaya. *des

Komentar