nusabali

Belajar dengan Wifi Gratis di Banjar, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

  • www.nusabali.com-belajar-dengan-wifi-gratis-di-banjar-tetap-terapkan-protokol-kesehatan

DENPASAR, NusaBali
Mendukung dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19, Banjar Adat Petang Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara menyediakan Wifi gratis bagi anak-anak yang bersekolah melalui sistem dalam jaringan (daring).

Penyediaan Wifi gratis yang dipusatkan di balai banjar setempat mulai Senin (20/7), juga untuk membantu mengurangi beban masyarakat khususnya bagi para orangtua sehingga tidak membeli kuota internet bagi anaknya saat belajar atau membuat tugas secara online.
 
Kelian Banjar Adat Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, I Ketut Sumandi mengungkapkan, awal mula tercetusnya penyediaan Wifi tersebut dari pembicaraan warga yang mengatakan harus beli kuota untuk belajar anak-anak mereka di masa pandemi Covid-19. Mendengar pembicaraan tersebut, pihaknya melakukan rembug bersama pengurus banjar adat untuk mencari solusi agar meringankan beban warganya.

Dari hasil rapat, pihaknya sepakat menyediakan Wifi gratis di balai banjar untuk digunakan membuat tugas oleh anak-anak yang bersekolah di SD, SMP, maupun SMA dari Banjar Petangan Gede. "Dari pembicaraan ini kami dari pengurus berinisiatif untuk memberikan Wifi gratis khusus untuk belajar anak-anak. Tetapi juga harus menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
 
Kelian Ketut Sumandi mengatakan, untuk dana penyediaan Wifi dan pembayaran bulanan, pihaknya memperoleh dana sukarela. Dimana, insentif petugas yang berjaga saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sebesar Rp 600 ribu per orang, semuanya tidak diambil oleh warga dan pecalang yang bertugas, melainkan diserahkan ke banjar adat. “Dana tersebut yang digunakan untuk membantu penyediaan Wifi ini,” ujarnya.

Sementara itu, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur juga memberikan fasilitas Wifi gratis bagi warga di 6 banjar yang nantinya bisa digunakan oleh masyarakat untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk dari segi pendidikan. Mereka yang belum mampu untuk membeli kuota internet bisa menggunakan Wifi masing-masing banjar sebagai salah satu solusi kendala dalam pembelajaran sistem daring.

Perbekel Desa Sumerta Kaja, I Gusti Ngurah Mayun mengatakan, pihaknya memberikan Wifi gratis ke enam banjar sebagai program desa. Menurut dia, warga yang masih memiliki pendapatan, tidak ada masalah ketika ingin membeli kuota. "Tapi, kalau ada yang belum mampu kan mereka bisa menggunakan Wifi di banjar. Jadi mereka yang memiliki anak untuk belajar juga bisa," ujarnya. *mis

Komentar