nusabali

Kesulitan Biaya Pakan, Ribuan Tukik Siap Dilepas

  • www.nusabali.com-kesulitan-biaya-pakan-ribuan-tukik-siap-dilepas

GIANYAR, NusaBali
Komunitas Konservasi Penyu Kelompok Nelayan (KPKN) Saba Asri di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, akan melepas ribuan tukik ke Pantai Saba, Desa Saba.

Karena komunitas ini kesulitan menyediakan biaya pakan untuk ribuan tukik tersebut. Ketua KPKN Saba Asri I Made Kikik mengaku konservasi itu belum memiliki sumber anggaran tetap untuk merawat tukik. Pihaknya hanya mengandalkan donasi dari kunjungan ke lokasi konservasi. Sementara selama Pandemi Covid-19, kunjungan ke konservasi ini nihil. "Kami putuskan untuk melepas, agar tukik ini mencari pakan di habitatnya di laut," jelasnya, Minggu (19/7).

Dalam melepaskan tukik-tukik ini, jelas Kikik,  Kelompoknya berencana mengundang masyarakat umum dan yang pihak peduli dengan satwa untuk melepas tukik-tukik ini. Namun untuk acraa pelepasan itu harus dikoordinasikan dulu dengan Satgas Covid-19 Desa Saba. "Karena pelepasliaran tukik ini melibatkan keramaian. Maunya saya mengundang masyarakat yang peduli terhadap satwa yang dilindungi," ungkapnya.

Jelas Kikik, biasanya donasi dari kunjungan wisata ke konservasi tersebut dipakai untuk membeli pakan tukik minimal 3 kg ikan, harga sekitar Rp 150.000. Selain itu, biaya pakan untuk penyu-penyu yang lebih besar dan biaya operasional kelompok. "Nilainya bisa jutaan dalam sebulan. Sementara donatur dari kunjungan sudah tidak ada lagi semenjak pandemi Covid-19," ujarnya.

Dia mengakui sebelum wabah Covid-19, banyak kunjungan ke tempat konservasi penyu Saba Asri. Dari kunjungan-kunjungan tersebut konservasi ini menerima donasi secara bebas. Dari donasi itu, biaya pakan dan oprasional bisa ditutupi. "Sekarang sama sekali tidak ada kunjungan. Daripada tukik-tukik nanti kelaparan, lebih baik kami lepaskan," ungkapnya.

Dikatakan, saat ini terdapat sekitar 1.800an ekor tukik. Jumlah tukik yang menetas sudah melebihi kapasitas penetasan yang dimiliki. Kondisi tukik-tukik tersebut dalam keadaan sehat dan bagus. "Tapi kendala kami untuk ke depannya cuma biaya operasional dan biaya pakan buat tukik," jelasnya.

Meski akan melepas sebagian besar tukik, pihaknya akan tetap merawat telur-telur yang belum menetas dan sejumlah penyu-penyu dewasa. "Kalau telur, masih banyak yang belum menetas. Sekarang sampai Agustus 2020, tiap hari ada telur menetas, besok kira-kira menetas tiga sarang lagi, dan seterusnya," jelas Kikik. Di tengah pandemi ini, Kikik berharap ke depan mudah-mudahan pemerintah ikut peduli dengan konservasi Penyu Saba Asri. "Karena satu satunya yang ada di Gianyar dan kami juga mengharapkan Saba Asri ini menjadi ekowisata," harapnya. *nvi

Komentar