nusabali

Unit K-9 Polres Buleleng, Tanggap Cegah Kerusuhan hingga Ungkap Kasus

  • www.nusabali.com-unit-k-9-polres-buleleng-tanggap-cegah-kerusuhan-hingga-ungkap-kasus

Anjing Unit Polisi Satwa memiliki keterampilan melacak tersangka yang melarikan diri, mendeteksi bahan peledak dan zat narkotika, serta membantu polisi ketika patroli.

SINGARAJA, NusaBali
Anggota Direktorat Polisi Satwa alias K-9, Aiptu I Gede Suprapta tampak menggenggam tali cokelat yang mengikat anjingnya, Ranjes. Saat dikeluarkan dari kandang, anjing jenis Rottweilerr tersebut terlihat senang dan menjulurkan lidahnya. Meski tali dilepas, Ronjes berdiam dengan posisi duduk tak jauh dari tuannya yang merupakan personel K-9 Polres Buleleng.

Kepada NusaBali belum lama ini, Aiptu Suprapta mengatakan, bekerja di Unit K-9 tak ubahnya menjadi pawang hewan. Tak hanya soal kehandalan membuat satwanya menurut, ia menyebut perlu ada ikatan khusus antara polisi dengan anjing yang menjadi mitranya. Selama hampir 23 tahun mengabdi di unit ini, ia juga mengaku memiliki pengalaman keterikatan dengan anjing-anjing yang menjadi rekan kerjanya.

Misal sang anjing yang ikut sedih saat pawangnya sedih dan terjadi sesuatu ataupun sebaliknya. "Dulu pernah ada anjing jenis Labrador Retriever yang pernah ditugaskan. Beberapa saat setelah berhasil mengungkap kasus pencurian, tiba-tiba mati mendadak karena serangan jantung. Karena sudah menyatu, saya sedih sampai satu minggu tidak nafsu makan," cerita alumnus SPN Singaraja tahun 1997 ini.

Selain Ranjes, kini ada dua anjing lain yang menjadi mitra Unit K-9 Polres Buleleng saat bertugas. Dikatakannya, anjing-anjing tersebut memiliki keterampilan luar biasa. Di antaranya mampu melacak tersangka yang melarikan diri, mendeteksi bahan peledak dan zat narkotika, serta membantu polisi ketika patroli. "Bahkan anjing ini bisa mengendalikan massa ketika ada kerusuhan," imbuhnya.

Unit K-9 Polres Buleleng saat ini dihuni dua personel, yaitu Aiptu I Gede Suprapta dan Aiptu Gusti Lanang Suadarma. Meski hanya berdua, pihaknya tidak merasa keberatan menjalankan tugas kapanpun saat dibutuhkan. "Kami siap bertugas kapan pun, ini kan disiapkan untuk tanggap cegah, misalnya ada demo kerusuhan, ataupun pengungkapan kasus," imbuh pria asal Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan ini.

Untuk membentuk karakter hewan yang memiliki kemampuan mengendus zat narkotika dan lainnya memerlukan keahlian. Butuh waktu ekstra untuk mencetak anjing-anjing agar piawai dalam mendukung tugas kepolisian. "Latihan rutin dilakukan dua kali dalam sehari. Sarana untuk latihan pun berbeda-beda. Untuk anjing khusus jenis pelacak narkotika harus diberikan contoh aroma jenis narkotika," jelasnya.

Kepada hewan cerdas tersebut juga dilakukan pemeliharaan dengan intens dan perlakuan khusus. Aiptu Suprapta rutin mengajak Ranjes dan kawan-kawannya bermain, berolahraga, hingga bercanda. "Anjing itu kalau kita kasih elusan dan sentuhan tulus, dia itu akan merasa nyaman. Dia tahu bahwa pawangnya ini sayang sama dia. Di Unit K-9 ini modal pertama adalah kasih sayang dari hati. Karena anjing itu peka," tutupnya.*cr75

Komentar