nusabali

Aparat Kecamatan Jembrana Akan Cek Dugaan Nepotisme di Air Kuning

  • www.nusabali.com-aparat-kecamatan-jembrana-akan-cek-dugaan-nepotisme-di-air-kuning

NEGARA, NusaBali
Mencuatnya dugaan nepotisme di Desa Air Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana diatensi pihak kecamatan.

Aparat kecamatan akan diturunkan mengecek informasi tersebut, sekaligus mengklarifikasi pihak-pihak terkait di desa setempat.

Plt Camat Jembrana I Wayan Putra Mahardika saat dikonfirmasi, Minggu (19/7), mengatakan belum tahu secara pasti masalah dugaan nepotisme di Desa Air Kuning tersebut. Dirinya baru menerima informasi awal lewat media, dan akan segera mengumpulkan informasi di lapangan.

“Rencana Senin besok (hari ini) akan kami cek ke lapangan. Karena besok saya ada rapat di pemkab dan ada jadwal sidang paripurna, saya minta Kasi Trantib (Ketenteraman dan Ketertiban Umum) yang mengecek,” ucap Mahardika yang juga Sekretaris Camat Jembrana.

Menurut Mahardika, proses cek data di lapangan dengan cara meminta keterangan langsung kepada pihak-pihak terkait. Baik itu perbekel, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), termasuk jajaran perangkat baru yang diduga merupakan keluarga perbekel Air Kuning. “Nanti akan kami kumpulkan informasi dulu. Kalau sudah ada hasilnya, nanti kami sampaikan,” ujar Mahardika.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jembrana  I Gede Sujana, secara terpisah Minggu kemarin, mengatakan juga akan mengecek informasi tersebut. Sebelumnya, dirinya juga sempat mendengar informasi awal, namun untuk lebih jelasnya masih didalami. “Kalau laporan resmi tidak ada. Sebelumnya memang saya pribadi dengar ada krabang-kribing (kasak-kusuk) begitu. Tetapi untuk jelasnya, masih kami dalami,” tutur Gede Sujana.

Seperti diketahui, beberapa warga di Desa Air Kuning mengeluhkan sikap perbekel setempat yang dinilai mengedepankan nepotisme dalam menentukan sejumlah jajaran perangkat desa. Tidak hanya mengangkat para tim suksesnya. Namun ada sejumlah keluarganya yang juga diangkat sebagai Ketua LPM, Bendahara BUMDes, hingga petugas kebersihan.

Pengangkatan perangkat desa berbau nepotisme itu juga dipermasalahkan karena tanpa melalui sosialisasi ataupun penjaringan calon ke masing-masing banjar. Khususnya untuk jabatan ketua LPM yang menjadi salah satu jabatan strategis di pemerintah desa. *ode

Komentar