nusabali

Bandara Ngurah Rai Evaluasi Protokol Kesehatan

Urai Antrean Pengisian Surat Kesehatan, Terapkan Pengisian Online

  • www.nusabali.com-bandara-ngurah-rai-evaluasi-protokol-kesehatan

MANGUPURA, NusaBali
Sepekan lebih menjalani kebiasaan hidup era baru, stakeholder bandara melakukan evaluasi terkait protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.

Dalam rapat evaluasi yang digelar pada Rabu (15/7) lalu, masih banyak yang harus dibenahi pengelola. Salah satunya terkait pengisian kartu Health Alert Card (HAC) yang kerap menimbulkan antrean di terminal kedatangan domestik.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Herry AY Sikado menerangkan, evaluasi bersama stakeholder bandara sangat penting dilakukan terkait implementasi protokol kesehatan di bandar udara saat penerapan kehidupan era baru. "Melalui Airport Security Committee Meeting (ASC) kali ini, pelaksanaan protokol dievaluasi secara berkala untuk melihat dan menentukan apa yang sudah berjalan dengan baik, serta sektor mana yang masih perlu untuk ditingkatkan ke depannya," terangnya melalui siaran pers yang diterima NusaBali pada Jumat (17/7) sore.

Menurutnya, selama era adaptasi kebiasaan baru, Angkasa Pura I selaku pengelola bandar udara bekerja sama dengan berbagai instansi komunitas bandara dalam merumuskan dan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku untuk penumpang, karyawan, serta pengguna jasa secara umum. Penerapan protokol kesehatan bagi penumpang pesawat udara didasarkan pada aturan yang berlaku, yaitu Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No 9 Tahun 2020, Surat Edaran Gugus Tugas Provinsi Bali No 305 Tahun 2020, serta Surat Edaran Gubernur Bali No 11525 Tahun 2020. "Secara umum, implementasi protokol kesehatan telah berjalan dengan baik. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang masih dapat untuk ditingkatkan, diantaranya adalah terkait prosedur pengisian data di Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau HAC," ujar Herry.

Diakuinya, untuk pengisian kartu kesehatan atau HAC itu belum optimal. Dimana, banyak penumpang yang belum melengkapi diri dengan HAC yang sudah terisi lengkap. Hal ini menyebabkan penumpang masih banyak yang mengisi kartu ini setibanya di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai, sehingga kerap terjadi situasi terminal yang cukup padat. "Salah satu solusi untuk mengurai antrean di lokasi pengisian kartu sehat atau HAC itu, adalah dengan mengisi HAC melalui aplikasi, yaitu eHAC Indonesia, sehingga penumpang dapat melalui proses pemeriksaan dokumen kelengkapan diri dengan lebih cepat, serta tidak akan terjadi kepadatan penumpang," tambah Herry.

Seiring dengan era adaptasi kebiasaan baru, pintu gerbang utama Bali tersebut juga telah menerapkan kebijakan peningkatan kapasitas terminal, dari awalnya yang hanya difungsikan untuk melayani sebesar 35 persen dari total kapasitas, kini dinaikkan menjadi 50 persen dari kapasitas terminal. Kini, bandar udara tersibuk kedua di Indonesia tersebut setiap jamnya mampu melayani 8 penerbangan keberangkatan reguler rute domestik, 6 penerbangan kedatangan reguler rute domestik, serta masing-masing 3 penerbangan untuk kedatangan dan keberangkatan reguler rute internasional. "Peningkatan kapasitas bandar udara atau Notice Airport Capacity (NAC) ini didasari akan mulai bertambahnya permintaan slot penerbangan dari maskapai. Hal ini juga merupakan efek lanjutan dari meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk terbang. Maka dari itu, kapasitas terminal kami tingkatkan, tentunya didasari dengan penguatan implementasi protokol kesehatan," ungkap Herry.

Sementara, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir menerangkan, Bali merupakan barometer dari adaptasi tatanan kehidupan era baru. Dengan adanya peningkatan jumlah penerbangan di Bali, protokol kesehatan adalah harga mati yang harus selalu dilakukan. Sejak diberlakukannya SE Gugus Tugas Provinsi Bali No 305 Tahun 2020 pada 5 Juli lalu, terjadi peningkatan lalu lintas udara yang cukup drastis yang dilayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali. Per tanggal 5 Juli hingga 15 Juli 2020, terdapat total 392 pergerakan pesawat dan 22.354 penumpang yang terlayani. Jika dirata-rata, setiap harinya terdapat 35 pergerakan pesawat dan 2.032 penumpang yang terlayani. "Angka rata-rata harian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata harian pada saat berlakunya pembatasan penerbangan komersial rute domestik melalui Peraturan Menteri Perhubungan No PM 25 Tahun 2020, yang berlaku pada 23 April hingga 7 Juni 2020. Selama rentang waktu tersebut, hanya terdapat rata-rata 13 pergerakan pesawat dan 387 penumpang yang terlayani setiap harinya," ungkapnya seraya mengakui peningkatan itu barengi dengan pengetatan protokol kesehatan. *dar

Komentar