nusabali

Aparat Desa Les-Desa Penuktukan Adukan Krisis Air Bersih

Diantar Langsung Camat Tejakula Temui Bupati Buleleng Agus Suradnyana

  • www.nusabali.com-aparat-desa-les-desa-penuktukan-adukan-krisis-air-bersih

Selama ini, ribuan warga Desa Les dan Desa Penuktukan mengandalkan sumber air dari Desa Batih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang posisinya pada perbukitan di atas wilayah mereka

SINGARAJA, NusaBali

Ketersediaan air bersih dua desa bertetangga di Kecamatan Tejakula, Buleleng, yakni Desa Les dan Desa Penuktukan, mengalami menurunan debit memasuki musim kemarau. Pemenuhan kebutuhan air bersih warga dua desa dinas yang tergabung dalam satu desa adat ini pun mulai tersendat. Pemkab Buleleng rancang penambahan pasokan air untuk ribuan warga di desa tersebut.

Masalah kesulitan air bersih ini diadukan aparat Desa Les dan Desa Tejakula kepada Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Singaraja, Juamt (17/7). Saat menghadap Bupati Agus Suradnyana kemarin, aparat kedua desa bertetangga ini didampingi langsung Camat Tejakula, Nyoman Widiarta. Intinya, mereka datang ke Kantor Bupati Buleleng untuk mendapatkan jalan kelaur atas masalah ketersediaan air bersih.

Terungkap, selama ini ribuan warga Desa Les dan Desa  Penuktukan memanfaatkan air bersih yang bersumber dari Desa Batih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang posisinya berada di atas wilayah mereka. Geografis Desa Les dan Desa Penuktukan yang nyegara gunung (perbukitan dan dekat laut), membuat ketersediaan sumber air jauh dari lapisan tanah.

Aliran air bersih dari Saluran Perpipaan Air Minum (SPAM) Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini dikelola Perumda Tirta Hita Buleleng, juga belum menjangkau ke dua desa kawasan timur Gumi Panji Sakti ini. Karenanya, warga Desa Les dan Desa Penuktukan memerlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi kesulitas air bersih.

Camat Tejakula, Nyoman Widiartha, mengatakan audiensi ke Bupati Agus Suradnyana kemarin dimaksudkan untuk mencari jalan keluar jangka panjang, sehingga ketersediaan air bersih bagi warga Desa Les dan Desa Penuktukan ke depan benar-benar terjamin. “Kalau masalah serius sih tidak ada, hanya soal pembagian air saja. Sumber mata airnya dari kawasa Kintamani. Kalau layanan PDAM paling timur, baru sampai Desa Sambirenteng (Kecamatan Tejakula, yang berada di sebelah timur Desa Penuktukan, Red),” papar Camat Widiartha.

Menurut Widiartha, geografis Desa Les dan Desa Penuktukan yang terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah, memerlukan kajian yang sangat teknis untuk menentukan sistem apa yang akan digunakan ke depannya guna pemaksimalan pasokan air bersih. “Kami bersyukur Pak Bupati komitmen untuk menjamin ketersediaan pasokan air bersih di dua desa ini. Kami sifatnya menunggu nanti dari kabupaten turunkan tim untuk cek langsung ke lapangan,” tandas Widiartha.

Sementara itu, Bupati Agus Suradnyana menyatakan dalam waktu dekat akan terjun ke lapangan untuk cek sumber mata air untuk warga Desa Les dan Desa Penuktukan. Menurut Agus Suradnyana, saat terjun nanti, akan disertakan tim teknis dari Dinas PUPR Buleleng dan Perumda Tirta Hita Buleleng.

Selain cek lokasi, kata Agus Suradnyana, tim teknis juga akan melakukan penghitungan kebutuhan air warga Desa les dan Desa Penuktukan, disandingkan dengan data debit air yang tersedia saat ini. “Saya minta semuanya untuk sabar dulu, jangan sampai karena masalah air, kita sebagai saudara berselisih paham,” jelas Agus Suradnyana seusai menerima audiensi aparat Desa Les dan Desa Penuktukan di Kantor Bupati Buleleng, Jumat kemarin.

“Jika harus dibuat sumur bor, terkait biaya operasional nanti akan dibantu dengan solar cell, agar biaya operasionalnya lebih murah,” lanjut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamnatan Banjar, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Menurut Agus Suradnyana, pemerintah tetap akan berupaya mencarikan solusi air bersih bagi warga Desa Les dan Desa Penuktukan. Pasalnya, air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang wajib dipenuhi.

Agus Suradnyana menyebutkan, solusi persolan ketersediaan air bersih dua desa bertetangga ini baru dapat diputuskan, setelah nanti tim teknis melakukan kajian di lapangan. “Apakah nantinya dapat dibangun sumur bor dengan daya solar cell atau suplai air menggunakan mobil tangki Perumda Tirta Hita Buleleng, nanti diputuskan,” tegas mantan KJetua Komisi III DPRD Bali (membidangi pembangunan, infrastruktur, lingkungan) tiga kali periode ini. *k23

Komentar