nusabali

SMPN 1 Selat Gelar MPLS Tatap Muka

  • www.nusabali.com-smpn-1-selat-gelar-mpls-tatap-muka

AMLAPURA, NusaBali
SMPN 1 Selat di Banjar Gede, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tatap muka dari tanggal 13-15 Juli 2020.

Sekolah menghadirkan siswa satu kelas tiap hari. Kasek SMPN 1 Selat, I Nengah Sikiarta, menggelar MPLS tatap muka dengan alasan terkendala jaringan internet sehingga tidak bisa online.

Nengah Sikiarta menjelaskan, tahun ajaran 2020/2021 menerima 152 siswa yang terbagi 5 rombongan belajar. Saat MPLS tiap hari menghadirkan siswa 1 kelas. Semua siswa dibagi tiga kelompok sehingga semuanya dapat giliran ke sekolah. Materi MPLS mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, pengenalan guru-guru mata pelajaran, hingga pendidikan karakter lainnya. “Tiap siswa hanya dapat ke sekolah satu kali. Ke sekolah bergilir,” jelas Nengah Sikiarta. Ditegaskan, siswanya yang tinggal di lereng Gunung Agung, ada di balik bukit, tanpa jaringan internet sehingga menggelar MPLS tatap muka.

Terpisah, Kasek SMPN 2 Selat, I Wayan Mustara, mengaku sepenuhnya bisa menggelar MPLS secara daring. “Sebanyak 227 siswa kelas VII terbagi 8 rombel. Hari pertama hingga penutupan MPLS tidak ada kendala, sepenuhnya daring,” jelas Wayan Mustara. Berbeda dengan di SMPN 1 Amlapura yang mengalami kendala di hari pertama. Kasek SMPN 1 Amlapura, I Komang Suweca, mengatakan sedianya menggelar MPLS daring, namun terkendala. Sebab nomor WA yang dikirim ke sekolah adalah milik orangtua siswa, sehingga saat mengirim materi dan video dari sekolah belum bisa diterima langsung siswa bersangkutan.

Komang Suweca mengatakan, hari pertama MPLS sulit dapat jaringan internet. Setelah kerjasama dengan orangtua siswa dan wali murid, materi yang dikirim pihak sekolah bisa diterima. Di tiap jam kegiatan MPLS siswa yang sulit jaringan internet berupaya berada di lokasi terjangkau internet. Terutama tugas-tugas MPLS bisa diakses dan direspons. “Di hari pertama MPLS, respon dari siswa masih kurang. Setelah teknisnya diubah, bekerjasama dengan orangtua siswa, maka hampir semua siswa mampu merespon materi yang dikirim pihak sekolah,” kata Komang Suweca. *k16

Komentar