nusabali

Inovatif, Program 'Bima Juara' di Klungkung

Gabah Petani Dibeli Lebih Mahal, Beras Dijual Lebih Murah

  • www.nusabali.com-inovatif-program-bima-juara-di-klungkung

Pemerintah menggandeng KUD dan BUMDes untuk membeli langsung gabah petani dengan harga lebih mahal dari pasaran.

SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, menggelar kunjungan ke sejumlah Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Klungkung, Selasa (14/7). Kunjungan ini untuk memantau dan meningkatkan pelaksanaan program inovasi Pemkab Klungkung Bima Juara (beli mahal jual murah) yang dilaksanakan oleh KUD yang ditunjuk oleh Pemkab.

“Program tersebut untuk membeli gabah petani dengan harga lebih tinggi, dan menjual beras lebih murah daripada harga pasar,” ujar Bupati Suwirta, saat mengunjungi KUD Panca Satya di Desa Dawan Klod, Dawan, KUD Jaya Werdhi Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan dan KUD Artha Wiguna Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung.

Dalam Kunjungannya tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga menyampaikan dirinya terus melakukan evaluasi selama 2 tahun program Bima Juara ini berjalan. “Program tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni bagaimana cara Pemkab menjaga kedaulatan pangan di daerahnya sendiri,” ujar Bupati Suwirta.

Di hari yang sama, Bupati Suwirta memberikan motivasi kepada pengurus KUD Sedana Rata, Desa Bakas (Kecamatan Banjarangkan) dan KUD Sri Sedana Desa Aan (Kecamatan Banjarangkan) agar dapat berperan aktif dalam menyerap gabah petani. Hal ini sebagai bentuk membantu menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Klungkung.

“Pemkab Klungkung akan terus memberdayakan KUD di Kabupaten Klungkung dalam hal menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Klungkung,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, IB Gde Juanida, mengatakan program inovasi ‘Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara)’ ini sudah diterapkan sejak 2016. Dalam penerapannya, pemerintah menggandeng KUD dan BUMDes untuk membeli langsung gabah petani dengan harga lebih mahal dari pasaran. “Kemudian, beras yang dihasilkan dilepas ke pasaran dengan harga lebih murah,” ujarnya.

Bahkan program ini lolos Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Nasional sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik Indonesia. Lolosnya program Pemkab Klungkung ke KIPP Nasional ini tertuang dalam surat Tim Panel Independen Nomor 001/TPI.06/2018 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD yang di-selenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAR-RB).

Informasi yang diperoleh di Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Klungkung dari harga beli gabah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat (HET) Rp 3.750/Kg dalam program Bima Juara harga gabah yang dibeli oleh KUD lebih mahal, yakni Rp 4.000/Kg. Kemudian harga jual beras dari KUD ke pasaran maupun PNS sebesar Rp 9.900. Lebih murah dari harga jual di pasaran Rp 10.000/Kg.

“Program ini bukan karena subsidi dari pemerintah, tapi karena tujuannya untuk mesejahterakan masyarakat khususnya petani dengan membeli harga gabah lebih mahal dari harga di pasaran. Kemudian dijual lebih murah dari harga di pasaran. Intinya KUD hanya mencari untung tipis,” beber Kadis Koperasi UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, I Wayan Ardiasa. *wan

Komentar