nusabali

Pekak Tinggen, Spesialis Pembuat Sapu Bulu

  • www.nusabali.com-pekak-tinggen-spesialis-pembuat-sapu-bulu

GIANYAR, NusaBali
I Wayan Tinggen,82, salah seorang warga Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, dikenal sebagai pembuat kemoceng atau sapu bulu.

Meski usia renta, sehari dia bisa membuat 2 buah sapu bulu. Cara pengerjaannya pun masih manual, menggunakan rotan, benang dan bulu-bulu ayam jago.

Satu kemoceng dihargai Rp 50.000 sampai Rp 75.000. Pekak Tinggen memastikan sapu bulu buatannya berkualitas, bulunya tidak gampang pupus. Bahkan bisa awet sampai bertahun-tahun. "Setelah dipakai, cukup kibas-kibaskan lalu gantung. Pasti lebih awet," terangnya, Minggu (12/7).

Dijelaskan, bahan bulu tersebut dibeli khusus di arena tajen. Oleh karena itu, Pekak Tinggen biasa berkelana di arena tajen. "Saya beli di tukang bubut (cabut bulu ayam kalah aduan). Satu ekor Rp 2.500," jelasnya. Untuk satu kemoceng siap pakai, Pekak Tinggen menghabiskan bulu dari 8 ekor ayam jago. Sambil berburu bulu, Pekak Tinggen juga menjual kemocengnya di arena tajen. Sering kali, Pekak Tinggen mendapat pesanan khusus.

Hanya saja, sejak arena tajen dilarang karena Pandemi Covid-19, produksi Sapu Bulu pekak Tinggen ikutan macet. "Saat ini sama sekali tidak punya bahan, makanya mogok sementara," ungkapnya. Di samping itu, Pekak Tinggen juga mengalami masalah penglihatan. Sehingga produksi kemocengnya tidak bisa sebanyak dulu. "Mata sebelah kiri sudah tidak bisa melihat," ungkap suami dari Ni Nyoman Rinten ini. *nvi

Komentar